Kesepakatan itu diraih Iran bersama dengan Prancis, Jerman, Inggris, Amerika Serikat, Tiongkok dan Uni Eropa pada Juli 2015. Kesepakatan itu menghalangi Teheran dari memiliki bahan yang cukup untuk membangun senjata nuklir.
“Iran akan mempertimbangkan untuk mengambil langkah lebih keras atas pembunuhan terhadap Soleimani,” ujar seorang pejabat Iran, seperti dikutip LBC news, Senin, 6 Januari 2020.
TV pemerintah Iran mengutip pernyataan pemerintahan Presiden Hassan Rouhani yang mengatakan negara itu tidak akan mengamati pembatasan pengayaannya. Ini terkait jumlah uranium yang diperkaya yang ditimbun serta penelitian dan pengembangan dalam kegiatan nuklirnya.
Badan Energi Atom Internasional, pengawas PBB yang mengamati program Iran, belum menanggapi pernyataan dari Iran.
Sedangkan Iran mengatakan kerja sama dengan IAEA "akan berlanjut seperti sebelumnya.”
Sementara Minggu, ratusan ribu orang membanjiri jalan-jalan di Iran mengantar jenazah Jenderal Soleimani ke liang kubur. Soleimani bagi warga Iran adalah pahlawan bagi negaranya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News