"Saya dapat mengonfirmasi bahwa lebih dari 20 orang tewas. Ada banyak korban yang terluka, dan jumlah kematian bisa menjadi lebih tinggi lagi," kata seorang polisi bernama Ibrahim Mohamed kepada kantor berita AFP.
Ahmed Moalim Warsame, seorang warga yang menyaksikan langsung ledakan tersebut, juga mengaku melihat lebih dari 20 jasad manusia. "Saya menghitung ada 22 jasad, dan semuanya warga sipil," tutur Ahmed.
"Lebih dari 30 orang terluka parah. Ini merupakan hari yang sangat kelam," sambung dia
Ledakan terjadi di sebuah area ramai yang dipadati banyak kendaraan dan warga. Terdapat sebuah pos pemeriksaan dan kantor pajak di tempat terjadinya ledakan.
Muhibo Ahmed, seorang saksi mata lainnya, membenarkan bahwa ledakan terjadi saat banyak orang sedang beraktivitas di wilayah ibu kota. "Ada banyak orang, termasuk para siswa yang sedang menaiki bus," ucapnya.
Saksi lainnya, Sakariye Abdukadir, mengatakan bahwa ledakan telah "menghancurkan sejumlah kaca mobil" miliknya. "Saya melihat ada banyak mayat. Beberapa jasad bahkan terbakar hingga sulit dikenali lagi," ungkap Sakariye.
Mogadishu sering dilanda bom mobil dan jenis serangan lainnya. Biasanya serangan ini dilakukan oleh al-Shabaab, grup militan terafiliasi al-Qaeda.
Al-Shabaab telah terusir dari ibu kota Somalia pada 2011, namun masih menguasai banyak wilayah di pedesaan. Selain di Somalia, al-Shabaab juga kerap menyeberang ke Kenya dan melancarkan serangan di sana.
Dua pekan lalu, lima orang tewas dalam serangan al-Shabaab di sebuah hotel populer di Mogadishu. Hotel tempat terjadinya serangan sering dijadikan lokasi pertemuan para politisi, perwira militer dan juga diplomat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News