Ratusan imigran itu diduga akan menuju Eropa, wilayah yang sering dituju para imigran demi mendapatkan hidup yang lebih baik.
"Imigran berasal dari beberapa negara di Afrika. Di antaranya para imigran terdapat 69 perempuan, termasuk 11 wanita hamil dan 11 anak-anak," kata seorang juru bicara pantai Ayoub Qassem, seperti dikutip Reuters, Senin (23/5/2016).
Libya merupakan pusat keberangkatan untuk para imigran Afrika, terutama dari beberapa wilayah Sahara, untuk mencapai Eropa melalui penyeberangan yang difasilitasi oleh penyelundup manusia.
Para imigran sering menggunakan perahu yang tidak layak untuk menyeberangi jalur Mediterania. Sebelumnya, sekitar 300 imigran asal Timur Tengah tenggelam di Laut Mediterania saat menumpangi perahu menuju Italia.

Imigran yang berhasil diselamatkan otoritas Italia/AFP
Di Libya sendiri, arus imigran terus meningkat di tengah gejolak pemberontakan pada masa pemerintahan Muammar Khadafi pada 2011 di Libya.
Sepanjang tahun 2016, sudah lebih dari 30.000 orang menyeberang ke Italia melalui jalur Mediterania. Jumlah ini diperkirakan terus bertambah selama musim panas.
Organisasi Internasional untuk Imigrasi (IOM) melaporkan 235 ribu imigran di Libya, tetapi jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, antara 700 ribu hingga satu juta imigran.
Beberapa di antaranya tetap tinggal di Libya untuk bekerja atau mencoba melanjutkan perjalanan ke Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News