Juru bicara koalisi Turki al-Maliki mengatakan, seperti dikutip The New Arab, serangan itu menargetkan sebuah pertemuan dua petinggi pemberontak Houthi di Sanaa.
Maliki menyebut dua serangan udara itu merepresentasikan "aksi menyakitkan" bagi aliansi Iran-Houthi, yang menggunakan istana kepresidenan Yaman sebagai markas mereka.
Pemberontak mengusir pasukan pro pemerintah dari Sanaa pada September 2014. Sejak saat itu, Houthi menguasai sejumlah wilayah di Yaman.
Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi telah menghabiskan tiga tahun terakhir di Arab Saudi. Sementara kota Aden telah dijadikan ibu kota de facto Yaman.
Arab Saudi beserta para sekutunya mulai terlibat dalam perang di Yaman sejak 2015, untuk mendukung pemerintahan resmi Yaman di bawah kepemimpinan Hadi.
Seorang sumber tim medis mengatakan ada enam orang tewas dan sedikitnya 30 terluka dalam serangan di Sanaa. Sejumlah reporter AFP di lokasi melihat bekas kehancuran akibat serangan tersebut.
Saluran televisi pemberontak, Al-Masirah, melaporkan bahwa seorang anak termasuk dari enam korban tewas, dan jumlah korban luka mencapai 86 orang.
Dewan Pengungsi Norwegia (NRC) menyebut serangan koalisi Arab Saudi terjadi dekat dengan rumah para staf mereka.
Sejumlah saksi mata mengatakan bahwa istana kepresidenan Yaman, terletak di distrik Tahrir di Sanaa, biasanya dipenuhi karyawan dari kelompok Houthi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News