Ilustrasi - Medcom.id
Ilustrasi - Medcom.id

Ethiopia Bebaskan Ratusan Orang Terkait Terorisme

Arpan Rahman • 17 Juni 2018 19:17
Addis Ababa: Pemerintah Ethiopia mengatakan akan membebaskan lebih dari 304 tahanan, termasuk 289 terpidana dengan tuduhan "terorisme", menurut media pemerintah.
 
Langkah itu merupakan bagian dari reformasi yang dijanjikan oleh pihak berwenang setelah kerusuhan bernuansa kekerasan pecah tiga tahun lalu, yang dipicu rencana pembangunan untuk ibu kota, Addis Ababa. Pembangunan itu disebutkan para pengkritik akan memicu perampasan tanah di sekitar wilayah Oromia.
 
Demonstrasi dengan cepat menyebar ke bagian lain negara. Para pengunjuk rasa menuntut kebebasan politik dan kesetaraan yang lebih luas, serta mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia.

"Mereka yang diampuni, pada Jumat 15 Juni, termasuk tiga warga Kenya, yang dibebaskan menyusul kesepakatan antara kedua negara demi memperkuat hubungan bilateral," menurut pernyataan oleh jaksa agung Ethiopia, seperti dilansir Al Jazeera, Minggu 17 Juni 2018.
 
Lebih dari 1.000 tahanan sudah dibebaskan atau dijadwalkan buat dibebaskan sejak Perdana Menteri Abiy Ahmed berkuasa pada April.
 
Abiy menjabat setelah pendahulunya, Hailemariam Desalegn, tiba-tiba mengundurkan diri di tengah protes anti-pemerintah yang merenggut nyawa ratusan orang, terutama di daerah Oromia dan Amhara yang bergolak.
 
Di antara mereka yang dibebaskan dalam beberapa bulan terakhir adalah beberapa pemimpin oposisi senior yang dituduh melakukan "terorisme" atau hasutan untuk menggulingkan pemerintah.
 
Salah satunya Andargachew Tsige, yang ditemukan bersalah atas "terorisme" dan dijatuhi hukuman mati in absentia pada 2009 atas perannya dalam kelompok oposisi Ginbot 7.
 
Ayah tiga anak itu ditangkap selama singgah di bandara Yaman pada Juni 2014 dan dibawa ke Ethiopia.
 
Bulan lalu, Ethiopia mencabut keadaan darurat dan Abiy telah membuat banyak perubahan di sebuah negara yang dianggap sangat represif oleh sejumlah kelompok HAM.
 
Negara Afrika Timur itu juga telah membuat gerakan guna memperbaiki hubungan dengan saingan dan negara tetangganya, Eritrea.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan