Berdasarkan dua hasil exit poll, Saied unggul cukup jauh dari rival utamanya, yakni Nabil Karoui yang merupakan tokoh terkemuka di bidang media.
Exit poll versi Emrhod Consulting menempatkan Saied di angka 72,5 persen, sementara Sygma Conseil mencapai 76,9 persen -- unggul 40 poin dari Karoui.
Ribuan orang turun ke jalanan ibu kota Tunis untuk merayakan kemenangan Saied. Sebagian dari mereka membunyikan klakson mobil, dan ada juga yang menyanyikan lagu nasional Tunisia.
"Ini adalah hari bersejarah. Tunisia memetik buah manis dari revolusi," kata Boussairi Abidi, seorang mekanik berusia 39 tahun.
"Kais Saied akan mengakhiri korupsi di negara ini. Ia akan menjadi presiden yang adil," sambung dia, disitir dari AFP, Senin 14 Oktober 2019. Hasil resmi penghitungan suara dijadwalkan diumumkan hari Senin ini.
Merespons hasil exit poll, Saied mengucapkan terima kasih kepada para pemuda yang bersedia "membuka lembaran baru" dalam sejarah Tunisia. Ia kemudian berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk membangun "Tunisia baru."
Menurut estimasi Sygma Conseil, sekitar 90 persen dari total pemilih berusia 18 hingga 25 tahun memilih Saied. Sementara 49,2 persen lainnya adalah pemilih yang berusia di atas 60 tahun.
"Kami sangat bahagia. Tunisia kini mempunyai pemimpin yang jujur," tutur Mustafa El Ghali, salah satu pendukung Saied.
Pilpres Tunisia kali ini adalah kali kedua sejak terjadinya pemberontakan 2011. Pilpres digelar usai kematian Presiden Beji Caid Essebsi pada Juli lalu.
Tingkat partisipasi warga Tunisia dalam pilpres putaran kedua diestimasi lebih tinggi dari yang pertama, dengan kisaran angka 57 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id