Otoritas mengatakan, penjara yang menahan ‘penjahat paling berbahaya asal lebih dari 60 negara’ sengaja dijadikan sasaran sebagai bagian dari serangan Turki terhadap kubu Kurdi.
Pejabat senior Sinam Mohamad berkata bahwa penjara, termasuk lubang neraka Chirkin yang terkenal, telah diserang oleh penembakan Turki. Ia menyebutnya ‘upaya yang jelas” buat membantu para tahanan melarikan diri.
Diperkirakan ada 70.000 militan yang dikurung setelah keruntuhan khalifah ISIS di Suriah dan Irak tahun lalu.
Mohamad katakan sejauh ini tidak ada tahanan berbahaya yang lolos. Tapi dia memperingatkan pengeboman membuat pasukan Kurdi yang menjaga para tahanan teralihkan untuk menangkis serangan Turki.
"Jika situasinya menjadi lebih ofensif, kita harus memilih: menjaga kamp atau membela diri,” ujar Mohamad, seperti dikutip AFP, Jumat, 11 Oktober 2019.
Pejabat senior Kurdi lainnya memperingatkan para militan ISIS bisa keluar dari penjara di timur laut Suriah ketika pertempuran meningkat antara pasukan pimpinan Kurdi dan Turki.
Badran Jia Kurd mengatakan jumlah pasukan keamanan yang menjaga gerilyawan akan berkurang ketika pasukan Turki meningkatkan serangan yang mereka luncurkan di perbatasan pada Rabu.
Para pejabat Amerika Serikat khawatir tahanan ISIS akan memanfaatkan kesempatan seperti itu untuk melakukan pemberontakan penjara. Pasukan Demokrat Suriah (SDF) menahan ribuan militan di penjara dan puluhan ribu kerabat mereka di sejumlah kamp, banyak dari mereka adalah orang asing.
Diperkuat milisi YPG Kurdi di garis depan, SDF mengalahkan militan ISIS di sebagian besar Suriah utara dan timur dengan dukungan udara dan darat AS.
"Serangan ini pasti akan mengurangi dan melemahkan sistem penjagaan bagi para militan Daesh di penjara," kata Jia Kurd, menggunakan akronim Arab untuk ISIS.
"Ini bisa mengarah pada pelarian mereka atau perilaku yang mungkin keluar dari kendali pasukan keamanan," tambah Jia Kurd, penasihat otoritas pimpinan Kurdi di wilayah SDF.
"Jumlah pasukan yang menjaga penjara berkurang ketika pertempuran semakin intensif. Ini menimbulkan bahaya besar," seru Jia Kurd.
Sementara itu seorang jenderal bintang empat AS Joesph Votel, yang memimpin perang melawan teror ISIS di wilayah tersebut, khawatir ribuan tahanan militan sekarang bisa keluar dari penjara-penjara SDF untuk mengangkat senjata lagi.
Peringatan purnawirawan militer itu datang setelah AS menarik pasukan keluar dari Suriah pada Senin dan saat militer Turki menggempur lebih dari 181 target Kurdi.
Votel menulis di The Atlantic bahwa saat ini muncul ancaman nyata untuk "dengan cepat mengacaukan" timur laut Suriah di mana "kekhalifahan fisik ISIS baru saja dikalahkan."
Dia menambahkan: "Hampir 2.000 militan asing, sekitar 9.000 militan Irak dan Suriah, dan puluhan ribu anggota keluarga ISIS ditahan di fasilitas penahanan di daerah-daerah di bawah kendali SDF (Pasukan Demokrat Suriah).
"SDF telah menyatakan bahwa mereka harus memperkuat mekanisme pertahanan di sepanjang perbatasan Suriah-Turki, meninggalkan fasilitas penahanan ISIS dan kamp perkemahan dengan sedikit atau tanpa keamanan."
"Ini sangat meresahkan, mengingat bahwa Abu Bakar al-Baghdadi, khalifah ISIS yang memproklamirkan diri, baru-baru ini menyerukan kepada para pendukung untuk membebaskan militan dari fasilitas ini," sambungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News