Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kiri) memberikan penjelasan mengenai penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng. Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati (kiri) memberikan penjelasan mengenai penanganan gempa dan tsunami yang terjadi di Sulteng. Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso.

Dinamika Cuaca Tak Pengaruhi Upaya Penurunan Emisi

Theofilus Ifan Sucipto • 06 Desember 2019 00:27
Madrid: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan kondisi iklim Indonesia pada awal 2020 relatif aman. Hasil kajian BMKG menunjukkan tidak ada tanda-tanda anomali cuaca.
 
"Sekitar enam bulan ke depan Indonesia tidak terdeteksi adanya anomali, apakah terjadi el nino atau musim kemarau yang panjang," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Gedung Ifema Madrid, Spanyol, Rabu 4 Desember 2019.
 
Meski begitu, Dwikorita menyebut cuaca di sebagian wilayah Indonesia tak menentu. Kondisi itu terjadi pada sebagian daerah, bahkan di wilayah yang sama.

"Misalnya di Aceh bagian timur akan mengalami kekeringan hingga kebakaran, sedangkan Aceh bagian barat mengalami banjir," ungkap dia.
 
BMKG juga memprediksi musim hujan mencapai puncaknya pada Februari hingga Maret mendatang. Dwikorita menjelaskan hal itu menyebabkan beberapa daerah mengalami dua kali musim kemarau seperti di Riau dan Sumatera Utara.
 
Meski begitu, Dwikorita memastikan kondisi tersebut tidak memengaruhi tujuan Indonesia menurunkan emisi. Penurunan emisi menjadi salah satu fokus Indonesia di Konferensi Perubahan Iklim ke-25 (COP25).
 
"Karena tidak terlihat adanya anomali, jadi nampaknya persoalan target dari segi perkiraan musim ini tidak ada pengaruhnya," ucap dia.
 
Indonesia menghadiri COP25 di Madrid, Spanyol. Ada beberapa poin yang menjadi fokus Indonesia, salah satunya upaya menurunkan emisi sebanyak 29 persen pada 2030.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(BOW)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan