"Ini berarti potensi pasar Indonesia besar. Indonesia bisa memaksimalkan first-mover advantage untuk masuk ke pasar Afrika sebagai non-tradisional market. Ini juga berarti Indonesia memiliki peluang besar untuk berinvestasi di Afrika," kata Edo Mahendra, profesional muda Indonesia yang bekerja di Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika.
"Idealnya, Indonesia bisa masuk dan menjadi aktor penting yang terintegrasi dengan berbagai value chains di Afrika. Terlebih, baru-baru ini negara-negara Afrika bersepakat untuk membentuk African Continental Free Trade Agreement (AfCTA)," ujarnya, dikutip dari keterangan tertulis KBRI Addis Ababa, Senin 3 Juni 2019.
Mengenai Ethiopia, Edo mengatakan tantangan yang dihadapai serupa dengan negara-negara Sub-Saharan Afrika lainnya, terlebih Ethiopia adalah landlocked country. Namun, beberapa tahun terakhir, pemerintah Ethiopia sudah melakukan banyak reformasi kebijakan dan struktural untuk mendorong transformasi ekonomi.
"Potensi cukup besar, karena low-level of development, utamanya ada di sektor jasa seperti telekomunikasi dan utilities maupun sektor penunjang dasar seperti transportasi atau infrastruktur. Sektor manufaktur tentu saja memiliki potensi besar pula untuk dimasuki," tuturnya.
Sementara, PBB sendiri memproyeksikan Afrika akan mengalami demographic boom. Afrika memiliki ambisi tinggi terkait pencapaian target-target pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan Africa-specific Agenda 2063.
Edo Mahendra bergabung dengan PBB melalui jalur Young Professional Program (YPP) sejak 2017 dengan status staf internasional di level professional. Sebagai penempatan pertama, Edo ditugaskan di UNECA Addis Ababa yang juga merupakan kantor regional Sekretariat PBB untuk Africa, yang fokusnya di bidang pembangunan ekonomi dan sosial Afrika. Tahun 2019 ini, Edo akan ditugaskan di lagi di kantor PBB yang lain.
Mengenai anak muda Indonesia, Edo merasa senang dan bahagia karena sekarang semakin banyak generasi muda Indonesia yang berkiprah di tingkat dunia dan di berbagai negara.
"Beberapa pendapat yang mengatakan anak muda Indonesia yang bekerja di luar negeri akan melupakan ibu pertiwi, brain drain dan sebagainya, bagi saya ini adalah pemikiran yang obsolete. Saya percaya pada brain circulation, termasuk linkages dalam bentuk capital (modal), ide, pemikiran, business networking dan joint-ventures," ujar Edo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id