Hassan Nasrallah, kepala Hizbullah, dalam pernyataannya di televisi al-Manar, Sabtu (14/11/2015), mengutuk keras serangan ISIS di Paris, Prancis. (Foto: AFP)
Hassan Nasrallah, kepala Hizbullah, dalam pernyataannya di televisi al-Manar, Sabtu (14/11/2015), mengutuk keras serangan ISIS di Paris, Prancis. (Foto: AFP)

Hizbullah Kutuk Serangan ISIS di Paris

Willy Haryono • 15 November 2015 06:38
medcom.id, Beirut: Hassan Nasrallah, kepala kelompok Hizbullah di Lebanon, mengutuk serangan kelompok militan Islamic State (ISIS) di Paris, Prancis, yang menewaskan sedikitnya 129 orang. 
 
Jumat kemarin, serangkaian serangan terkoordinasi dilakukan ISIS di Paris. Serangan paling mematikan terjadi di teater Bataclan, yang menelan lebih dari 100 jiwa. 
 
"Kami, Hizbullah, mengutuk keras serangan teroris oleh kriminal Daesh di Paris," kata Nasrallah dalam sebuah pidato di televisi, dengan menggunakan akronim ISIS dalam Bahasa Arab. 

Turut mengungkapkan solidaritas terhadap warga Prancis, Nasrallah mengatakan Timur Tengah juga mengalami "gempa bumi" akibat ulah para grup ekstremis. 
 
Seperti dikutip AFP, Sabtu (14/11/2015), Nasrallah berbicara di saluran televisi Al-Manar milik Hizbullah, dua hari setelah ledakan bom bunuh diri ganda di Beirut, Lebanon. Serangan itu menewaskan lebih dari 40 orang.
 
Hizbullah adalah grup pemimpin utama Presiden Suriah Bashar al-Assad. Militan Hizbullah telah bertempur bersama pasukan Assad dalam perang sipil Suriah. Hizbullah mengatakan keterlibatannya di Suriah akan membuat Lebanon dan kawasan Timur Tengah aman dari ekstremis, termasuk ISIS. 
 
Masih dalam pernyataan di televisi, Nasrallah menegaskan serangan bom bunuh diri di Beirut tidak akan melemahkan tekad Hizbullah dalam berjuang di Suriah.
 
"Di Suriah, kami bertempur melawan Daesh dan lainnya. Kami akan terus melawan Daesh, agar kehadiran kami lebih besar dan kuat. Tidak ada masa depan bagi Daesh. Tidak dalam perang, dan tidak dalam perdamaian," tutur Nasrallah. 
 
ISIS mengklaim bertanggung jawab tak lama setelah serangkaian serangan terjadi di Paris. Dalam pernyataan resmi kelompok tersebut, anggota ISIS mengikat tubuhnya dengan sabuk berisi bom dan membawa senapan otomatis.
 
"Serangan di berbagai lokasi Ibu Kota Prancis itu, dilakukan dengan perencanaan matang," pernyataan pihak ISIS, seperti dikutip Reuters.
 
"Kami melakukan serangan untuk memperlihatkan kepada Prancis bahwa mereka akan tetap menjadi target utama, selama Prancis melanjutkan kebijakan mereka (di Suriah)," lanjut pernyataan itu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan