Kehilang Merka dari Al Shabab tentunya menjadi pukulan bagi Pemerintah Somalia. Sejak 2012, kota pelabuhan di Provinsi Shabelle itu menjadi kemunduran terbesar dalam perang melawan Al Shabab.
"Pasukan Uni Afrika menarik diri dari kota dan militan Al Shabab masuk menguasai. Mereka menguasai kota itu tanpa perlawanan," ujar Gubernur Shabelle Ibrahim Adam, seperti dikutip AFP, Jumat (5/2/2016).
Pelabuhan bersejarah ini berjarak sekitar 100 kilometer dari Ibu Kota Somalia, Mogadishu. Kota ini merupakan kota besar pertama yang berhasil direbut oleh Al Shabab.
Hingga saat ini belum ada respons dari pasukan Uni Afrika yang dikenal dengan sebutan AMISOM. Sementara warga setempat mengonfirmasi pengambilalihan oleh militan yang mengaku berafiliasi dengan kelompok Islamic State (ISIS).
"Pasukan AMISOM keluar pada tengah hari dan kemudian diikuti oleh pemerintahan setempat serta pihak keamanan Somalia lainnya. Kemudian militan Al Shabab yang bersenjata lengkap masuk ke dalam kota," sebut seorang warga bernama Ibrahim Mumin.
"Mereka (Al Shabab) memberikan pengumuman kepada warga di gedung pemerintah," lanjutnya.
Jatuhnya Merka sepertinya bagian dari penarikan mundur, ditengah kabar pecahnya faksi di Al Shabab. Ada satu faksi yang memilih bergabung dengan Al Qaeda, sementara faksi lainnya memilih merapat dengan ISIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News