Pengungsi Sudan saat ini makin banyak penuhi Uganda (Foto: AFP).
Pengungsi Sudan saat ini makin banyak penuhi Uganda (Foto: AFP).

PBB: Satu Juta Pengungsi Sudan Selatan Membanjiri Uganda

Arpan Rahman • 17 Agustus 2017 19:36
medcom.id, Kampala: Perang sipil yang brutal di Sudan Selatan memaksa lebih dari satu juta orang melarikan diri ke negara tetangga, Uganda. Satu juta lainnya mencari perlindungan di negara lain dalam kawasan tersebut. 
 
UNHCR menguraikan bahwa dana tambahan sangat dibutuhkan demi membantu para pengungsi yang membanjiri Uganda. Seraya menambahkan bahwa kebanyakan adalah perempuan dan anak-anak yang melarikan diri dari "kekerasan barbar".
 
Sepanjang tahun lalu, rata-rata 1.800 orang Sudan Selatan tiba di Uganda setiap hari, katanya. Sudan Selatan -- negara termuda di dunia -- bergolak dalam perang saudara pada Desember 2013, hanya dua tahun setelah terpisah dari Sudan, induknya di utara.
 
Ribuan orang telah terbunuh dan jutaan orang mengungsi akibat kekerasan tersebut. Secara singkat, konflik memerangkap sebagian dari wilayah itu dalam kelaparan, awal tahun ini.
 
Selain satu juta pengungsi Sudan Selatan di Uganda, setidaknya satu juta lainnya melarikan diri ke Sudan, Ethiopia, Kenya, Republik Demokratik Kongo, dan Republik Afrika Tengah, menurut angka PBB.
 
Tambahan dua juta orang diperkirakan telah meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di tempat lain dari negara yang dilanda perang tersebut. Di Uganda, lebih dari 85 persen pengungsi Sudan Selatan adalah wanita atau anak-anak dan remaja di bawah usia 18 tahun.
 
"Pengungsi baru-baru ini terus berbicara tentang kekerasan barbar, dengan kelompok bersenjata dilaporkan membakar rumah-rumah di mana warga sipil berada di dalamnya. Orang-orang dibunuh di depan anggota keluarga mereka, serangan seksual terhadap perempuan dan anak perempuan, dan penculikan anak laki-laki atas nama wajib militer," katanya dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip AFP, Kamis 17 Agustus 2017.
 
Badan PBB memperingatkan bahwa "para pengungsi yang masih akan mencapai ribuan, jumlah bantuan yang dapat kami berikan semakin sedikit."
 
UNHCR memperkirakan akan membutuhkan USD674 juta tahun ini buat membantu para pengungsi di Uganda. Namun juga menyesalkan bahwa sejauh ini hanya menerima seperlima dari jumlah tersebut.
 
"Kekurangan pendanaan di Uganda sekarang secara signifikan mempengaruhi kemampuan untuk memberikan bantuan menyelamatkan jiwa dan layanan dasar yang penting," katanya.
 
Pada Juni, Program Pangan Dunia PBB harus mengurangi jatah makanan untuk pengungsi di negara tersebut, sementara kekurangan dokter, perawat, dan obat-obatan kekurangan pasokan, katanya.
 
Sekolah-sekolah juga telah terpengaruh, dengan ukuran kelas yang seringkali melebihi 200 murid, para guru terpaksa mengadakan pelajaran di luar rumah. Banyak anak pengungsi putus sekolah karena jarak tempuh yang jauh dan kesulitan lain buat mengakses sekolah.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan