Kelompok tak dikenal melemparkan bahan peledak ke tempat pemungutan suara di ibu kota Bujumbura dan beberapa provinsi lainnya.
Sekjen PBB Ban Ki-moon telah meminta pemerintah Burundi menunda pemilu karena partai oposisi menolak berpartisipasi di dalamnya. Burundi menghadapi krisis politik terburuk sejak perang sipil di negara tersebut berakhir sembilan tahun silam.
"Grup bersenjata mencoba menyerang tempat pemungutan suara. Mereka menembakkan senjata dan melemparkan granat, tapi polisi menghentikan mereka," tutur wakil kepala polisi Godefroid Bizimana, seperti dikutip AFP.
Beberapa TPS di Burundi dibuka lebih telat karena adanya aksi kekerasan. Meski begitu, juru bicara komisi pemilu Burundi Prosper Ntahorwamiye bersikukuh pemilu kali ini berjalan lancar.
Burundi terjerembab ke dalam konflik sejak akhir April, saat Presiden Pierre Nkurunziza mendeklarasikan rencananya untuk kembali berkuasa di periode ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id