Sebelumnya, Israel mengeluarkan wacana untuk mendeportasi para imigran Afrika ke negaranya masing-masing, namun kini telah dibatalkan.
Untuk pencari suaka, akan diizinkan untuk tetap tinggal di Israel setidaknya hingga lima tahun ke depan. Pernyataan ini resmi dikeluarkan oleh kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dilansir dari AFP, Selasa 3 April 2018, UNHCR mengonfirmasi bahwa benar ada kesepakatan yang ditandatangani dengan Israel.
Namun mereka menolak menyebutkan negara mana saja yang akan menerima ribuan pengungsi tersebut.
Sementara itu, Italia dan Jerman mengaku tidak mendapat pemberitahuan bahwa akan ada pengiriman imigran dari Israel masuk ke Barat.
Nasib sekitar 37 ribu pengungsi asal Afrika di Israel menimbulkan dilema bagi negara yang merupakan 'surga' orang Yahudi ini. Pemerintah sayap kanan saat ini berada di bawah tekanan nasionalis untuk segera mengusir para imigran.
Februari lalu, Israel sempat mengumumkan bahwa 20 ribu imigran laki-laki asal Afrika diberi tenggat waktu dua bulan untuk pergi ke negara ketiga atau mereka akan di penjara.
Israel juga telah membangun pagar di perbatasan dengan Mesir, untuk tujuan menghalau para pendatang Afrika masuk secara ilegal. Namun ternyata pagar pembatas ini tak membantu banyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News