Menurut laporan media Shehab News Agency, seperti dikutip oleh Middle East Monitor, mogok makan ini dipicu aksi kekerasan Kepolisian Militer Khusus Israel di penjara Ofer di Tepi Barat. Klub Napi Palestina (PPC) menyebut sekitar 150 narapidana terluka saat polisi militer Israel menyerbu masuk ke penjara.
PCC menambahkan dari 150 napi itu, 16 mengalami patah tulang, 40 luka di bagian kepala dan beberapa lainnya terkena tembakan peluru karet dan gas air mata. Polisi Israel memasuki penjara itu untuk mencari barang-barang terlarang seperti telepon genggam, kartu SIM, senjata tajam dan lainnya.
Para korban luka dibawa ke beberapa rumah sakit di Israel. Setelah sudah dinyatakan sembuh, mereka kembali dijebloskan ke Penjara Ofer.
Merespons kekerasan Israel, para narapidana di penjara Ofer menolak makan. Mereka juga menolak tawaran pihak penjara untuk bertemu dengan sejumlah kerabat atau perwakilan dan kuasa hukum.
Lebih dari 1.200 warga Palestina saat ini ditahan di Ofer. Sebagian dari mereka ditahan atas alasan administrasi, yang memungkinkan Israel melakukan penahanan tanpa batas waktu tanpa adanya tuntutan atau proses peradilan.
Sedikitnya 180 narapidana di Ofer adalah anak di bawah umur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id