Dilansir dari The Sun, Selasa 2 Juli 2019, Putri Haya sudah tidak terlihat di Dubai sejak Februari lalu. Kabarnya, Putri Haya mengajukan suara ke Jerman dan menggugat cerai Pangeran al-Maktoum, yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri Uni Emirat Arab.
Wanita berusia 45 tahun tersebut kini dilaporkan berada dalam perlindungan seorang diplomat dan aparat Jerman. Pangeran al-Maktoum telah meminta Jerman untuk segera memulangkan istri dan dua anaknya.
Putri Haya, yang juga adik tiri Raja Abdullah dari Yordania ini diyakini mengalami kekerasan atau terkekang hingga ia mengajukan suaka ke Jerman.
Media memberitakan kaburnya Putri Haya pertama kali pada 23 Juni 2019. Disebut-sebut, ia berhasil kabur dari Dubai dengan bantuan seorang diplomat Jerman.
Setahun sebelum pelarian Putri Haya, putri Pangeran al-Maktoum yang bernama Latifa, berusaha kabur dari Dubai menuju India, tepatnya pada April 2018 lalu karena mengaku disiksa dan dilecehkan oleh ayahnya dan otoritas Uni Emirat Arab.
Namun, ketika akan kabur, sejumlah pasukan UEA menghadang kapalnya yang akan berlayar ke India. Sejak Desember 2018, Latifa tidak pernah terlihat lagi hingga sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id