Amerika Serikat, yang turut membantu Maliki mendapatkan jabatannya, memberi selamat pada Haidar al-Abadi, mantan letnan yang kini menjadi PM Irak. Maliki menyebut keputusan presiden mengganti dirinya adalah pelanggaran berbahaya terhadap konstitusi.
"Kami akan memperbaiki kesalahan ini," tegas Maliki dalam pidato di televisi, seperti dikutip Reuters, Senin (11/8/2014).
Menantu Maliki, Hussein al-Maliki, menyebut penggantian PM sebagai langkah ilegal. Ia berencana membawa masalah ini ke mahkamah konstitusi.
Pemerintah Presiden Barack Obama memperingatkan Maliki untuk tidak memperkeruh suasana dengan menggunakan kekuatan militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News