Jet tempur milik Arab Saudi melancarkan serangan udara ke Yaman (Foto: AFP).
Jet tempur milik Arab Saudi melancarkan serangan udara ke Yaman (Foto: AFP).

Serangan Arab Saudi ke Yaman Dikabarkan Tewaskan 100 Orang

Fajar Nugraha • 27 Desember 2017 08:52
Sanaa: Serangan udara koalisi pimpinan Arab Saudi ke Yaman pada Selasa 26 Desember 2017 dikabarkan menewaskan sekitar 100 orang. 
 
Menurut pihak Kementerian Kesehatan Yaman, rumah sakit menerima lebih dari 100 korban menyusul serangan di Distrik Heime. Satu warga sipil lainnya juga dilaporkan tewas di Distrik Nihm, Provinsi Sanaa.
 
"Kami mengecam serangan udara yang diarahkan ke sebuah pasar tradisional itu. Serangan ini menjadi bukti kekalahan pihak Arab Saudi," ujar Juru Bicara Pemberontak Houthi Mohammad Abdulsalam, seperti dikutip Press TV, Rabu 27 Desember 2017.
 
Sementara dalam serangan lain, jet tempur milik Arab Saudi menargetkan serangan di Provinsi Hudaydah. Serangan ini menewaskan 14 orang dari satu keluarga yang sama.
 
Peristiwa penyerangan ini terjadi setelah satu sebelumnya lebih dari 30 orang terbunuh dalam serangan koalisi pimpinan Arab Saudi di berbagai wilayah Yaman. Serangan itu termasuk yang terjadi di Ibu Kota Sanaa.
 
Koalisi pimpinan Arab Saudi terus menerus melakukan serangan ke Yaman sejak Maret 2015. Tindakan itu ditujukkan untuk mengatasi pemberontak Houthi dan mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman yang diakui secara internasional, Abed Rabbo Mansour Hadi.
 
Diperkirakan sekitar 13.600 orang terbunuh sejak serangan udara pihak koalisi pertama kali diluncurkan. 
 
Krisis yang terjadi di Yaman tidak hanya menimbulkan kerugian, tetapi juga ancaman kelaparan yang dihadapi warga Yaman. Sebagian besar infrastruktur termasuk rumah sakit, sekolah dan pabrik hancur karena perang.
 
Organisasi Palang Merah Internasional menyebutkan bahwa orang-orang di Yaman saat ini dihadapkan pada kematian akibat kelaparan. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan kelaparan yang terjadi di Yaman sampai pada tahap yang tidak bisa diperkirakan, di mana 17 juta warga terancam tidak mendapatkan makanan.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan