Surat kabar yang berbasis di Abu Dhabi, yang pertama kali mengeluarkan berita ini, menulis bahwa langkah tersebut merupakan upaya untuk mengubah Libya selatan menjadi sarang bagi para militan setelah ISIS ditendang keluar dari Suriah dan Irak.
Dikutip dari Al Arabiya, Senin 23 Oktober 2017, seorang pejabat militer Libya meyakini militan ISIS mulai meninggalkan daerah pertempuran untuk masuk ke Libya melalui Turki.
Surat kabar tersebut menambahkan, Qatar mendukung kelompok militan ISIS untuk masuk ke Libya, melalui Turki.
Sebelumnya, tuduhan bahwa Qatar mendukung aktivitas terorisme sudah dilayangkan pertama kali oleh Arab Saudi. Alasan ini pula yang membuat Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik, Juni lalu.
Keputusan Arab Saudi ini juga diikuti oleh para sekutunya yakni Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain.
Arab Saudi juga sudah mengajukan 13 daftar tuntutan yang harus dituruti oleh Qatar dengan jaminan Qatar akan kembali masuk ke wilayah Teluk.
Beberapa poin itu di antaranya mendesak Qatar menutup jaringan kantor berita Al Jazeera, menutup pangkalan militer Turki, memutus hubungan dengan Ikhwanul Muslimin dan mengurangi kemitraan dengan Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News