Sejumlah desa dan kota di provinsi Hama utara dan Idlib selatan yang menjadi sasaran Rabu malam adalah bagian dari "zona aman", yang disepakati pada September antara Rusia dan Turki. Sekolah-sekolah dan daerah-daerah pemukiman dihantam.
Helikopter militer Suriah telah menjatuhkan bom barel, yang merupakan drum atau tabung yang diisi dengan bahan peledak dan pecahan peluru yang menyebabkan kerusakan tanpa pandang bulu. Sedikitnya, 15 warga sipil tewas.
"Ada banyak korban di lokasi, di fasilitas kesehatan, di sekolah, perumahan," kata Panos Moumtzis, koordinator kemanusiaan regional PBB, dikutip dari laman Al Jazeera, Jumat 3 Mei 2019.
Baca: Serangan Udara Rusia Hantam Idlib Suriah, 13 Warga Sipil Tewas
Seorang pengamat dan aktivis perang mengatakan bahwa empat anggota keluarga, termasuk dua anak-anak, tewas dalam serangan udara di desa Kansarfa, pedesaan Idlib. Serangan ini memaksa ribuan warga sipul melarikan diri ke kamp-kamp yang lebih jauh di sepanjang perbatasan Turki dan merusak empat fasilitas medis.
Sementara itu, pemerintah Suriah menyalahkan pemberontak atas serangan itu dan mengatakan pihaknya menargetkan "kelompok-kelompok teroris" di kota-kota di Hama utara.
Idlib dikendalikan berbagai kelompok pemberontak, termasuk Hay'et Tahrir al-Sham, koalisi sejumlah kelompok bersenjata termasuk yang sebelumnya berafiliasi al-Qaeda.
Turki, mendukung pemberontak dan memiliki pasukan untuk memantau gencatan senjata, telah bernegosiasi dengan Moskow guna menghentikan serangan udara dengan sedikit keberhasilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id