Baca juga: Presiden Petahana Menangkan Hitung Cepat Pemilu Nigeria.
Beberapa jam setelah presiden diumumkan sebagai pemenang pemilu yang tertunda pada Sabtu, Atiku Abubakar berkata bahwa alasan dia tidak memberi Buhari ucapan selamat adalah karena dia ‘tidak pernah melihat demokrasi kita begitu direndahkan’.
Atiku -- mantan wakil presiden dan pengusaha kaya yang terkenal di seantero negeri -- mengatakan "ada malapraktek yang nyata dan sudah direncanakan di banyak negara". Dia membandingkan pemilu yang tidak menguntungkan ini dengan pemilu 2007, yang secara luas dianggap sebagai yang terburuk dalam sejarah Nigeria, di mana Buhari adalah pemenang kedua dan Abubakar berada di urutan ketiga.
Menurut Komisi Pemilihan Nasional Independen (INEC) negara itu, kandidat Partai Demokrat Rakyat (PDP) mencetak 11.262.978 suara untuk menempati posisi kedua setelah Buhari dari Partai Kongres Progresif (APC), yang mendulang 15.191.847 suara mengamankan terpilihnya kembali untuk masa jabatan kedua di kepresidenan.
Pemilu presiden, keenam Nigeria sejak kembali ke demokrasi pada 1999, dipandang sebagai referendum bagi kepresidenan Buhari, mantan jenderal yang keras bicaranya yang juga seorang kepala negara militer pada 1980-an. Meskipun tampaknya tidak populer dengan sebagian besar populasi, Buhari berhasil mempertahankan mayoritas basisnya dan melakukannya dengan baik di kubu oposisi.
Sebagian besar suara Buhari berasal dari empat dari 36 negara bagian Nigeria: Kano, Katsina, Kaduna dan Kebbi. Negara-negara bagian tersebut secara konsisten memberikan marjin besar kepada Buhari sejak upaya pertamanya menjadi presiden sipil pada 2003. Kali ini, mereka menyumbangkan suara 4,2 juta kumulatif -- sekitar seperempat dari penghitungan akhir untuk Buhari.
Pengamat lokal menunjukkan penyimpangan dan kekerasan selama pemilihan, yang berlanjut hingga Minggu pagi di sejumlah daerah, beberapa jam setelah pemungutan suara diselesaikan di sebagian besar negara bagian.
Pada 2015, pendahulu Buhari, Goodluck Jonathan, menyerukan kepada lawannya dalam beberapa jam agar memberi ucapan selamat kepadanya, kejadian yang jarang terjadi dalam politik negara yang rumit dan dramatis. Tetapi Atiku menegaskan ia tidak akan menempuh jalur yang sama.
"Pada 2019, sedih rasanya melihat orang-orang yang diinjak-injak hak demokrasinya," kata Atiku.
"Kami tidak akan membiarkan demokrasi dikebiri. Saya berharap dan berdoa warga Nigeria suatu hari akan mengimbau keberanian demi mempertahankan demokrasi," cetusnya, seperti disitir dari laman Guardian, Rabu 27 Februari 2019.
Jika tuntutan hukum Atiku berhasil, ia akan menjadi orang pertama yang membalikkan pemilihan presiden di negara itu. Wakilnya, Peter Obi, adalah orang pertama yang membatalkan pemilihan gubernur.
Buhari, yang menjadi presiden pada percobaan keempatnya pada 2015, kehilangan semua kasusnya di mahkamah agung setelah tiga upaya sebelumnya di kursi kepresidenan pada tahun 2003, 2007, dan 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News