Riyadh juga secara terbuka memperlihatkan eksekusi mati terhadap seorang ekstremis Sunni. Kepala terpenggal ekstremis itu dipasang di sebuah tiang sebagai peringatan kepada masyarakat.
Eksekusi ini kemungkinan akan memicu ketegangan regional dan sektarian lebih lanjut antara Arab Saudi dan Iran.
"Ini adalah eksekusi massal terbesar terhadap Syiah dalam sejarah kerajaan," kata seorang pembangkang Arab Saudi, Ali Al-Ahmed yang mengelola Gulf Institute di Washington.
Dilansir dari laman VOA News, Rabu 24 April 2019, Ahmed mengidentifikasi 34 di antara mereka yang dieksekusi sebagai Syiah. Ini berdasarkan nama-nama yang diumumkan Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi.
Hal senada juga disampaikan Amnesty International. Kelompok hak asasi itu mengatakan mereka dihukum usai 'pengadilan palsu' Arab Saudi yang mendapatkan pengakuan seseorang melalui metode penyiksaan.
Eksekusi mati tersebut menjadi yang terbesar yang dilakukan Arab Saudi dalam satu hari sejak 2 Januari 2016. Kala itu, Arab Saudi mengeksekusi 47 orang terkait terorisme.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News