Mekonen dan petinggi militer lainnya tewas saat berusaha mencegah percobaan kudeta di wilayah Amhara. Di Amhara sendiri, Gubernur Ambachew Mekonen beserta penasihatnya tewas dibunuh.
Dikutip dari media BBC, Senin 24 Juni 2019, pemerintah Ethiopia mengatakan situasi terkini sudah berhasil dikendalikan usai dilakukannya sejumlah penangkapan.
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyerukan kepada semua warga via siaran televisi untuk tetap bersatu di hadapan pasukan "jahat" yang berusaha merusak kedamaian negara.
Sementara Amerika Serikat menyerukan semua staf diplomatik di Addis Ababa untuk tetap berada di dalam ruangan dan mengikuti arahan pemerintah setempat.
Kekerasan etnis terjadi di Amhara dan beberapa area lain di Ethiopia dalam beberapa tahun terakhir.
Ahmed terpilih menjadi PM Ethiopia tahun lalu dan telah berusaha mengakhiri represi politik dengan membebaskan sejumlah tahanan, mencabut larangan yang membelenggu beberapa partai politik dan juga menuntut para pejabat yang terbukti melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Namun sejak PM Ahmed berkuasa, kekerasan etnis kembali muncul di Ethiopia. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa, 2,4 juta warga Ethiopia hidup telantar usai terusir dari tempat tinggal mereka di bawah kekuasaan PM Ahmed.
Partai penguasa di Amhara menuduh mantan kepala keamanan Ethiopia -- yang baru dibebaskan dari penjara atas perintah PM Ahmed -- sebagai dalang di balik aksi kekerasan terbaru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News