medcom.id, Amman: Sekitar 75 ribu pengungsi Suriah terjebak di gunung, ketika Yordania berupaya menyeimbangkan bantuan dan keamanan.
Di balik pagar, pengungsi Suriah dan anaknya berkumpul di sebuah tempat air serta mengisi tempat penampungan air yang dibawa. Mereka pun harus menghadapi panas yang mencapai 40 derajat celsius.
Desa 5, merupakan wilayah terpencil dari kamp pengungsi Azraq di Yordania. Di tempat ini pengungsi Suriah terkurung sementara di waktu bersamaan pihak berwenang Yordania memeriksa kemungkinan adanya infiltrasi dari kelompok Islamic State (ISIS).
Bahkan jika para pengungsi beruntung ketika berhadapan dengan intelijen Yordania dan harus memberikan bukti bahwa mereka tidak ada kaitan dengan ISIS.
Sejak 2011, Yordania menampung hingga sekitar 700 ribu pengungsi Suriah. Tetapi para pengungsi ini ditempatkan di dalam tempat dikelilingi kawat berduri dan menjadi simbol jelas bagaimana Yordania ingin membantu Suriah tetapi di saat bersamaan ingin menjadi keamanan dari ISIS.

Tempat pengungsi di Azraq, Yordania (Foto: Telegraph)
Tempat pengungsi di Azraq, Yordania (Foto: Telegraph)
Ketakutan Yordania atas serangan ISIS makin meningkat tahun ini. Ini dipicu serangan bom bunuh diri yang terjadi pada Juni lalu. Akibatnya, Yordania pun menutup seluruh perbatasannya dan tidak lagi menerima pengungsi?
Keputusan itu memaksa sekitar 75 ribu warga Suriah terdampar di gurun pasir wilayah perbatasan Yordania. Mereka tidak terjangkau bantuan international, yang saat ini memperingatkan pengungsi bisa tewas jika tidak mendapatkan bantuan.
"Kekhawatiran faktor keamanan dari pihak Yordania itu tetap harus diperhatikan, dan hal ini harus diseimbangkan dengan upaya menyelamatkan nyawa manusia," tutur Direktur Eksekutif Médecins Sans Frontières di Amerika Serikat (AS), Jason Cone, seperti dikutip Telegraph, Jumat (26/8/2016).
Pengungsi Suriah saat ini menunggu di tempat penampungan tidak resmi di Rukban dan Hadalat. Tempat itu merupakan wilayah tak bertuan antara Suriah dan Yordania.
Tenda-tenda pengungsi dan penampungan buatan sering dihantam badai pasir serta seringkali tidak bisa melawan panasnya gurun. Kebutuhan makan pun sangat diperlukan dan ada laporan perempuan yang sekarat saat melahirkan.
Para pekerja kemanusiaan kini melihat kondisi yang terjadi di penampungan itu membutuhkan tindakan cepat. Pemerintah Yordania pun harus diyakinkan untuk membuka kembali perbatasan sebelum situasi makin parah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News