Serangkaian foto konvoi presiden di atas karpet merah dikritik di media sosial. Sebuah surat kabar lokal Mesir menampilkan berita kontroversial ini di halaman depan.
Rombongan presiden pergi ke wilayah pinggiran Kairo untuk membuka sebuah proyek perumahan warga. Di sana, Sisi akan berpidato mengenai kebijakan penghematan.
"Bagaimana bisa presiden meminta kita untuk berhemat sementara karpet merah membentang sepanjang empat kilometer?" tulis judul berita di surat kabar Al-Maqal, seperti dilansir Associated Press, Senin (8/2/2016).
Sisi, tokoh militer yang menggulingkan mantan Presiden Mursi pada 2013, menegaskan dirinya akan menghidupkan kembali perekonomian negara setelah melalui tahun-tahun penuh aksi kekerasan. Salah satu caranya adalah memangkas biaya subsidi terhadap beberapa sektor.
Dia mengatakan pemerintah menghabiskansekitar USD5,1 juta per hari untuk menyediakan air bersih bagi warga. Subsidi ini membuat warga hanya membayar separuh harga.
"Satu meter (kubik) air yang tiba di rumah Anda harganya mahal, dan Anda hanya bayar separuhnya. Negara tidak bisa terus seperti ini," kata Sisi dalam pidato di televisi.
Terkait kontroversi karpet merah, Brigjen Jenderal Ehab el-Ahwagy mencoba mengklarifikasi. Dia mengatakan karpet itu tidak dibeli dalam pemerintahan Sisi, tapi sudah digunakan sejak tiga tahun lalu.
"Karpet dibentangkan untuk memperindah area, untuk memberikan kesan perayaan yang disiarkan ke seluruh dunia," tutur el-Ahwagy kepada pembawa berita Amr Adeeb.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News