Kabul: Korban tewas bom bunuh diri di Kabul, ibu kota Afghanistan bertambah hingga 95 jiwa. Sementara itu, lebih dari 150 orang mengalami luka-luka.
Juru bicara Taliban Zabiullah Mojahid mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Insiden penyerangan ini berada di dekat kompleks diplomatik di Afghanistan.
Juru Bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Nasrat Rahimi menyebutkan ledakan terjadi pukul 12.45 siang waktu setempat pada Sabtu 27 Januari 2018. Sebuah kendaraan melewati pos pemeriksaan keamanan ketika bom meledak.
Polisi mengidentifikasi penyerang di pos pemeriksaan kedua, namun tidak dapat menghentikan serangan yang dilakukannya.
"Sayangnya, kami tidak berhasil menghentikannya sebelum dia meledakkan bom tersebut," ucap Rahimi, seperti dilansir dari laman CNN, Minggu 28 Januari 2018.
Serangan tersebut terjadi di daerah pusat, dekat gedung Kementerian Dalam Negeri yang lama, sebuah rumah sakit dan bangunan diplomatik.
Sebagian warga yang terluka dibawa ke rumah sakut di ibu kota Afghanistan. Menurut Kementerian Kesehatan Masyarakat, jumlah korban diperkirakan meningkat.
"Serangan terjadi di wilayah yang seharusnya sangat aman di ibu kota. Dengan adanya ledakan ini, bisa membangkitkan keraguan di antara masyarakat, apakah pemerintah berkomitmen menjaga masyarakat tetap aman?" uja pengamat di Afghanistan yang dihubungi CNN.
Penyerangan kali ini terjadi usai sepekan lalu orang bersenjata menyerang Hotel Intercontinental di Kabul dan menewaskan sedikitnya 22 jiwa. Taliban juga mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Sementara itu, Presiden Indonesia Joko Widodo juga akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Kabul. Rencananya, besok, Senin 29 Januari 2018, dia akan tiba di ibu kota Afghanistan tersebut.
Jokowi akan tetap melakukan kunjungan kenegaraan, meskipun banyak yang menyarankannya untuk menunda kepergiannya tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News