"Kami langsung melakukan aksi pencarian," ucap seorang sumber dari otoritas keamanan Mali, seperti dilansir AFP.
Dua pejabat daerah di Gao, kota yang terletak sekitar 1.200 kilometer dari Bamako, mengonfirmasi terjadinya penculikan.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas penculikan.
Seorang sumber diplomatik Prancis di Paris mengaku sedang berusaha memverifikasi informasi yang ada.
Mali Utara dikuasai sejumlah grup ekstremis terkait Al-Qaeda sejak Maret 2012. Grup-grup tersebut telah diusir dari beberapa kota utama saat militer internasional pimpinan Prancis mengintervensi satu tahun setelahnya.
Perjanjian damai antara pemerintah dengan beberapa grup militan ditandatangani pada Mei dan Juni tahun lalu. Namun aksi kekerasan militan terhadap aparat keamanan masih saja terjadi.
Meski kondisi Mali Utara secara umum masih berbahaya, kasus penculikan di wilayah tersebut jarang terjadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News