"Warga tewas termasuk warga negara asing. Jumlah orang yang terluka saat ini mencapai 147 orang," ujar Perdana Menteri Turki, Binali Yildrim, seperti dikutip AFP, Rabu (29/6/2016).
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan juga menyerukan "pertarungan bersama" dunia internasional untuk melawan teror. Amerika Serikat (AS) pun mengutuk keras serangan bom tersebut.
PM Yildrim menduga serangan dilakukan kelompok militan Islamic State (ISIS). Namun, hingga saat ini belum ada kelompok yang bertanggung jawab.
Serangan bom tersebut kontan menghentikan semua penerbangan dari dan ke Turki. Bandara terbesar di Turki tersebut langsung diamankan seketika.

Menurut laporan, pengebom bunuh diri tersebut menembaki penumpang yang sedang menunggu taksi, sebelum meledakkan bom. Dalam serangan tersebut, ledakan bom terjadi dua kali dan di tiga titik, yaitu di terminal internasional keberangkatan, terminal internasional kedatangan, dan di parkiran bandara.
Rekaman CCTV bandara tersebar luas di sosial media. Dalam rekaman tersebut, terlihat sebuah bom meledak di pintu masuk gedung terminal yang membuat orang-orang berhamburan keluar.
Video lain menunjukkan penyerang berpakaian hitam berjalan di dalam gedung sebelum meledakkan dirinya. Terlihat polisi sempat menembaki penyerang tersebut.

Calon penumpang dievakuasi/AFP
Istanbul, ibu kota Turki, merupakan kota terbesar yang banyak didatangi oleh warga negara asing, baik untuk berlibur maupun untuk menuntut ilmu. Turki telah dilanda serangan kelompok militan beberapa waktu ini.
Pada Oktober 2015, sebuah bom besar meledak di Ankara di mana menewaskan lebih dari 100 orang. Pemerintah Turki menduga serangan tersebut dilakukan oleh ISIS meskipun tak ada klaim resmi dari kelompok teroris itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News