Siswi di Nigeria menjadi incaran pihak Boko Haram (Foto: AFP).
Siswi di Nigeria menjadi incaran pihak Boko Haram (Foto: AFP).

Hilang saat Boko Haram Menyerang, Siswi Nigeria Diselamatkan

Arpan Rahman • 22 Februari 2018 18:25
Dapchi: Beberapa keluarga cemas menunggu puluhan gadis yang hilang selama beberapa hari setelah serangan Boko Haram ke sekolah di timur laut Nigeria, pada Kamis 22 Februari. Mereka berharap kembali sesudah konfirmasi beberapa gadis telah diselamatkan.
 
Polisi mengatakan, pada Rabu 21 Februari, bahwa 111 siswi dari sekolah asrama yang dikelola negara di Dapchi, negara bagian Yobe, tidak diketahui menyusul serangan oleh para militan, pada Senin malam 19 Februari.
 
Kehilangan tersebut memicu kekhawatiran akan terulangnya penculikan massal 2014 terhadap lebih dari 200 siswi dari sekolah serupa di Chibok, di negara bagian Borno.

Namun Abdullahi Bego, juru bicara gubernur negara bagian Yobe, Ibrahim Gaidam, berkata pada Rabu malam bahwa "beberapa gadis telah diselamatkan oleh tentara dan Angkatan Darat Nigeria dari para teroris yang menculik mereka".
 
"Gadis-gadis yang diselamatkan sekarang berada dalam tahanan Angkatan Darat Nigeria," bubuhnya, seperti dilaporkan AFP, Kamis 22 Februari 2018.
 
Perasaan campur-aduk
 
Bego tidak memastikan keadaan di mana gadis-gadis itu diselamatkan atau berapa banyak yang ditemukan. Ia cetuskan, lebih banyak rincian akan segera dirilis.
 
Delegasi pemerintah federal, termasuk menteri pertahanan dan luar negeri Nigeria dijadwalkan berada di Dapchi, Kamis.
 
Inuwa Mohammed, yang putrinya berusia 16 tahun, Falmata, lenyap, berkata memiliki "perasaan berharap dan keraguan yang campur-aduk" tentang kembalinya gadis-gadis tersebut.
 
Kendaraan rusak
 
Seorang siswi yang lolos dari serangan Senin mengaku beberapa teman sekelasnya melompati tembok saat terdengar tembakan. Lalu masuk ke kendaraan yang diparkir di dekatnya. Diperkirakan kendaraan itu kemudian dibawa oleh militan Islamis.
 
Seorang sumber militer senior di ibukota negara bagian Borno, Maiduguri, mengatakan kepada AFP bahwa gadis-gadis dari Dapchi "ditemukan di perbatasan antara Yobe dan Borno".
 
"Gadis-gadis itu ditinggalkan dengan kendaraan mereka, sudah rusak, dan para teroris panik karena dikepung kejaran tentara," tambahnya.
 
Masalah keamanan
 
Serangan di Dapchi akan kembali menimbulkan pertanyaan tentang kekuasaan pemerintah soal keamanan di daerah terpencil di timur laut Nigeria. Setelah hampir sembilan tahun pertikaian dan setidaknya 20.000 orang tewas.
 
Presiden Muhammadu Buhari terpilih pada 2015 dalam sebuah janji buat mengalahkan afiliasi kelompok Islamic State (ISIS). Ia telah berulang kali bersikukuh bahwa mereka sekarang menjadi lemah.
 
Tapi warga sipil -- terutama mereka yang mengungsi karena konflik -- tetap rentan terhadap serangan bunuh diri dan serbuan dadakan.
 
Serangan Dapchi juga mempertanyakan sejauh mana janji meningkatkan keamanan di sekolah sudah dilaksanakan hampir empat tahun setelah Chibok.
 
Penculikan Chibok pada April 2014 menarik perhatian internasional atas pemberontakan untuk pertama kalinya, sebagian besar melalui tagar #BringBackOurGirls.
 
Sebanyak 276 anak perempuan disekap; 57 lolos; dan sejak Mei tahun lalu, 107 berhasil melarikan diri atau dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan yang ditengahi pemerintah.
 
Analis keamanan menyarankan pembayaran uang tebusan pemerintah demi menjamin pembebasan gadis-gadis Chibok bisa memberi insentif bagi kelompok militan yang mendapat tekanan membiaya pemberontakan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan