"Dia tewas akibat luka-lukanya," tutur dia. "Setelah operasi militer Prancis, Koufa terluka parah dan dilarikan oleh para pendukungnya, sebelum akhirnya tewas," ujar seorang petinggi militer Mali lainnya kepada AFP.
JNIM belum mengeluarkan pernyataan apapun mengenai kematian Koufa. Sebelumnya pada Jumat kemarin, militer Prancis mengatakan Koufa mungkin sudah tewas dalam operasi penyerangan di wilayah Mopti.
Koufa, seorang pendakwah, adalah salah satu orang kepercayaan Iyad Ag Ghali, pemimpin JNIM. Dibuat dari penyatuan beberapa grup lokal pada 2017, JNIM kemudian didukung kelompok Al-Qaeda in the Islamic Maghreb atau AQIM.
September lalu, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan JNIM sebagai "organisasi teroris asing."
Pada 2012, JNIM menguasai banyak wilayah gurun di Mali utara. Satu tahun setelahnya, sebagian besar militan JNIM terusir dari area tersebut oleh operasi militer Prancis.
Grup tersebut telah melancarkan sejumlah serangan terhadap prajurit dan warga sipil di Mali serta negara tetangga Burkina Faso.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News