Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kanan) dan pemimpin oposisi Juan Guaido. (Foto: AFP)
Presiden Venezuela Nicolas Maduro (kanan) dan pemimpin oposisi Juan Guaido. (Foto: AFP)

Dua Kubu Venezuela Tekankan Kembali Kesediaan Akhiri Krisis

Willy Haryono • 03 Agustus 2019 11:53
Bridgetown: Perwakilan dari Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan tokoh oposisi Juan Guaido "menekankan kembali kesediaan mereka" untuk mengakhiri krisis politik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan.
 
Pernyataan itu disampaikan kedua kubu dalam kelanjutan dialog di Barbardos, Jumat 2 Agustus 2019.
 
Kedua delegasi tiba di Barbados untuk dialog putaran ketiga pada Rabu kemarin. Awalnya, dialog tersebut dijadwalkan digelar di Oslo pada Mei lalu.

Tiga pekan kemarin, dua kubu bertikai sepakat membentuk semacam landasan untuk digelarnya negosiasi "secara berkesinambungan."
 
"Mereka telah menekankan kembali kesediaan untuk melanjutkan mencari solusi politik, fokus terhadap nasib masyarakat Venezuela," kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Norwegia, dilansir dari laman AFP. Norwegia adalah negara yang bertindak sebagai mediator dalam krisis Venezuela.
 
Menlu Norwegia Ine Eriksen Soreide menilai pernyataan dua kubu bertikai di Venezuela sebagai perkembangan "positif."
 
Venezuela telah dilanda krisis politik sejak Januari lalu, saat Guaido mendeklarasikan diri sebagai presiden interim pengganti Guaido. Sekitar 50 negara, termasuk Amerika Serikat, mendukung deklarasi tersebut.
 
Namun Maduro tetap kokoh berada di kursi kepresidenan karena masih didukung sebagian besar elemen militer Venezuela. Ia juga mendapat dukungan dari beberapa negara besar seperti Rusia dan Tiongkok.
 
Selain krisis politik, Venezuela juga dilanda resesi mendalam selama lima tahun. Pasokan makanan dan obat-obatan sering menjadi masalah dalam periode tersebut, dan kualitas layanan publik juga menurun drastis.
 
Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa, sekitar seperempat dari total 30 juta warga Venezuela membutuhkan bantuan. Sekitar 3,3 juta warga Venezuela telah meninggalkan negara mereka sejak 2016.
 
Guaido dan oposisi menuduh Maduro mencurangi pemilihan umum 2018 sehingga dapat terpilih kembali. Ia menyebut Maduro sebagai "perebut kekuasaan."
 
Oposisi Venezuela ingin Maduro mundur sehingga pemilihan umum dapat kembali digelar. Maduro menolak mundur, dan mengatakan dialog damai ini harus berujung pada "koeksistensi demokratis."
 
Baca: Pendukung Maduro Diusir dari Kedutaan Venezuela di AS
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan