Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: AFP)

Presiden Turki ke AS: Urus Masalah Kalian Sendiri!

Fajar Nugraha • 30 Juli 2016 16:06
medcom.id, Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada negara anggota Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) untuk urus diri mereka sendiri. Ucapan Erdogan dilayangkan setelah pihak Barat mengungkapkan kekhawatiran atas penangkapan terhadap terduga pelaku kudeta.
 
Sejak kudeta berhasil digagalkan pada 15 Juli lalu, Pemerintah Turki melakukan operasi menangkap orang-orang yang diduga menjadi otak atau terkait dengan kudeta.
 
"Mereka (UE dan AS) mengatakan khawatir. Urusan masalah kalian sendiri! Lihat apa yang terjadi dengan negara kalian," ujar Erdogan, seperti dikutip Reuters, Sabtu (30/7/2016).
 
Meskipun banyak yang ditangkap sejak kudeta, Erdogan mengatakan dirinya juga membatalkan tuntutan hukum terhadap mereka yang dianggap telah menghina dirinya. Pembatalan ini merupakan bentuk sikap baik dari pemerintah kepada rakyatnya.
 
Presiden Turki ke AS: Urus Masalah Kalian Sendiri!
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Sky News)
 
 
Erdogan kemudian menambahkan bahwa tidak ada satupun pejabat dari Barat yang mengunjungi Turki usai kudeta. "Tidak ada satu pun pihak dari mereka datang untuk menunjukkan keprihatinan, bahkan dari Uni Eropa atau pihak Barat lainnya," ucap Erdogan.
 
"Dan kini mereka mengatakan,'Erdogan sangat marah'. Negara-negara atau pemimpinnya itu yang tidak khawatir dengan demokrasi, rakyat Turki, bukanlah teman," tegasnya.
 
Presiden Turki itu pun mengecam AS yang dianggap tidak mendukung perlawanan terhadap kudeta. Terlebih AS juga menolak mengekstradisi Fetullah Gulen yang dituduh Erdogan berada di balik kudeta tersebut.
 
Presiden Turki ke AS: Urus Masalah Kalian Sendiri!
Fetullah Gulen yang dituduh sebagai otak kudeta di Turki (Foto: AFP)
 
 
Gulen yang dalam pengasingan, saat ini berdomisili di Pennsylvania. Dirinya pun menolak tuduhan bahwa dia yang menggerakan kudeta.
 
AS pun meminta Turki untuk menyerahkan bukti atas keterlibatan Gulen. Negeri Paman Sam juga menyatakan bahwa ekstradisi juga harus melewati proses yang sudah ditentukan.
 
Lebih dari 200 jiwa tewas dalam kudeta gagal oleh militer tersebut. Sementara 18 ribu orang ditahan serta 66 ribu pekerja publik dibebaskan, karena diduga memiliki kaitan dengan kudeta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan