"Sejak tengah malam tembakan terdengar di penjuru kota. Diperkirakan 18 orang, termasuk lima anak-anak tewas," bunyi pernyataan dari Observatorium Suriah untuk HAM, dikutip dari AFP, Jumat 16 Maret 2018.
Gempuran pasukan Turki di Afrin telah berlangsung sejak Januari lalu. Hal ini membuat seluruh warga Afrin bergegas menyelamatkan diri dan mencari tempat berlindung yang aman.
Ankara dengan keras mengecam YPG dan menuduhnya sebagai kaki tangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK). PKK telah memberontak di Turki bagian tenggara selama lebih dari tiga dekade.
Turki juga menganggap YPG sebagai organisasi teror, namun merupakan sekutu Amerika Serikat dalam melawan kelompok militan Islamic State (ISIS).
Cabang politik YPG, Partai Persatuan Demokratik (PYD), mengatakan bahwa bombardir Turki di Afrin sejauh ini telah melukai 25 warga sipil.
Turki mengakui operasinya di Afrin menelan korban jiwa, namun mengklaim semuanya adalah militan Kurdi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News