Menlu Retno Marsudi bersama para perempuan Palestina yang mendapatkan pelatihan bisnis dari Pemerintah Indonesia. (Foto: Dok.Kemenlu RI).
Menlu Retno Marsudi bersama para perempuan Palestina yang mendapatkan pelatihan bisnis dari Pemerintah Indonesia. (Foto: Dok.Kemenlu RI).

Perempuan Palestina Jalani Pelatihan Usaha dari Indonesia

Fajar Nugraha • 05 Maret 2019 19:46
Amman: Kehidupan pengungsi Palestina yang berada di Yordania patut menjadi perhatian, terutama untuk para perempuan. Pemerintah Indonesia tidak berpangku tangan dan bergerak memberikan bantuan.
 
Bantuan ini bukan hanya berupa dana, tetapi juga bantuan ketrampilan yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh warga Palestina.
 
“8 Maret adalah hari perempuan sedunia, saya ingin dedikasikan hari tersebut untuk perempuan Palestina, bagi peran mereka dalam perdamaian dan keamanan,” tutur Menlu Retno Marsudi di Amman, Yordania, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri yang diterima Medcom.id, Selasa, 5 Maret 2019.

Selama di Amman, Menlu Retno membuka program peningkatan kapasitas bagi pengungsi Palestina dengan tajuk ‘Internasional Training of Trainers on Business Planning for Women in Refugee Camps: Women Empowerment to Achieve Sustainable Development Goals’.
 
Tidak lupa Menlu Retno menegaskan kembali arti penting isu Palestina bagi Pemerintah dan masyarakat Indonesia, terutama dalam rangka pemberdayaan perempuan. Ditekankan bahwa perempuan memiliki peran krusial dalam pembangunan bangsa. 
 
“Palestina ada di jantung politik luar negeri Indonesia, isu Palestina dan pemberdayaan perempuan sangat dekat di hati saya,” ucap Menlu Retno.
 
Mantan Dubes RI untuk Belanda itu menyampaikan bahwa membangun sebuah bangsa Palestina, tidak mudah. Hal ini tidak dapat dilakukan dalam satu malam.  Dibutuhkan kondisi yang kondisif, serta dukungan internasional baik dalam bidang ekonomi, pembangunan maupun pengembangan kapasitas. Oleh karena itu, dukungan Indonesia melalui penyelenggaraan program pelatihan ini diharapkan dapat semakin memperkuat upaya untuk mempersiapkan Palestina dalam meraih kemerdekannya.
 
“Indonesia telah sejak lama telah memberikan dukungan bantuan kapasitas bagi Palestina, seperti antara lain dalam bidang pengembangan UMKM, pemberdayaan perempuan, good governance, pendanaan mikro maupun pelestarian lingkungan hidup, yang akan membentuk fondasi penting bagi pengembangan institusi Palestina,” tegasnya.
 
Terkait dengan pemberdayaan perempuan, Menlu perempuan pertama Indonesia ini secara khusus menyampaikan bahwa pemberdayaan perempuan Palestina tidak hanya akan menguntungkan secara ekonomi. Namun juga akan memperkokoh infrastruktur sosio-ekonomi bangsa Palestina.
 
Melalui pelatihan dan pemberdayaan diharapkan masyarakat Palestina, dengan dibantu kontribusi dunia, dapat menciptakan kesempatan agar terlahir harapan kehidupan yang lebih baik di luar batas kamp pengungsi. Program-program peningkatan kapasitas dapat menjadi sebagai building blocks dalam membangun pemerintahan yang kokoh dan bermartabat.
 
Mengangkat peran berbagai pihak dalam terus mendukung perjuangan masyarakat Palestina ini, Menlu Retno mengapresiasi peran komunitas internasional, khususnya UNRWA dan organisasi-organisasi lainnya, yang terus bekerja keras bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Palestina, terutama yang saat ini berada di berbagai kamp pengungsi. 
 
Posisi Indonesia yang senantiasa mendorong negara-negara OKI untuk tegas dan berani dalam memberikan dukungannya kepada Palestina, kembali diungkapkan oleh Menlu. “Di pertemuan OKI minggu lalu, saya tegaskan bahwa tidak ada pilihan lain bagi OKI kecuali memberikan dukungan tegas dan konkret bagi kemerdekaan Palestina,” tegas Menlu Retno.
 
Perempuan Palestina Jalani Pelatihan Usaha dari Indonesia
Penandatanganan kesepakatan Indonesia dan Palestina mengenai pemberian bantuan untuk Gaza. (Foto: Dok. Kemenlu RI).
 
Pada kesempatan ini, Menlu RI juga menyaksikan penandatanganan letter on intent antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Palestina mengenai pemberian bantuan kemanusiaan untuk Gaza terkait pengadaan desalinasi air dan obat obatan serta alat alat kesehatan. Kesepakatan ini ditanda tangani oleh Sekjen Kemenlu RI Mayerfas dan, Asisten Menlu Palestina untuk wilayah Asia, Afrika dan Australia, Mazen Shamiyah.
 
Pelatihan bisnis untuk perempuan di kamp pengungsi akan dilaksanakan di Amman pada 5-8 Maret 2019. Pelatihan terdiri dari 30 peserta dari berbagai lembaga penanganan pengungsi di Palestina dan Yordania, termasuk UNRWA Palestina, UNRWA Yordania, Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO), East Jerusalem Young Men Christian Association (YMCA), Women’s Centre Al Thouri Silwan, dan WAFAA Group-Palestine.
 
Tenaga ahli untuk pelatihan berasal dari Global Entrepreunership Network (GEN) Indonesia, yang berada di bawah Ciputra Foundation dan memiliki kemitraan dengan Queen Rania Foundation di Yordania, sehingga diharapkan dapat membantu membuka akses bagi para pengungsi Palestina kepada lembaga pembiayaan dan pengembangan UMKM.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan