"Menjelang pukul 09.00 pagi, sekelompok orang bersenjata menerobos masuk ke gereja Katolik," ujar Wali Kota Dablo, Ousmane Zongo, kepada kantor berita AFP.
"Mereka melepaskan tembakan senjata, yang membuat semua orang berlarian ke arah pintu keluar," sambung dia.
Para penyerang -- berjumlah sekitar 20 hingga 30 orang -- disebut Zongo mencegah mereka para korban agar tidak bisa keluar dari gereja. "Mereka membunuh lima orang. Pastor yang sedang memimpin misa juga dibunuh," sebut Zongo.
Setelah menembakkan senjata api secara brutal, kelompok bersenjata itu membakar gereja serta beberapa toko dan sebuah kafe di dekatnya. Tidak berhenti sampai di situ, para pelaku juga menjarah berbagai barang di pusat kesehatan dan membakar kendaraan milik kepala perawat.
"Ada atmosfer kepanikan di tengah kota," sebut Zongo.
"Warga memilih berdiam di rumah mereka. Pertokoan juga tutup lebih awal. Kota kami sempat menjadi seperti kota mati," lanjutnya.
Pasukan bantuan dikirim pemerintah pusat dari Barsalogho, yang berjarak sekitar 45 kilometer dari Dablo.
Serangan terjadi dua hari usai pasukan khusus Prancis membebaskan empat tahanan berkewarganegaraan asing di Burkina Faso utara. Operasi pembebasan pada malam hari itu menewaskan dua prajurit.
Dua dari empat tahanan adalah warga Prancis bernama Patrick Picque dan Laurent Lassimouillas, yang dinyatakan hilang saat berlibur di Taman Nasional Pendjari di Benin pada 1 Mei.
Tim juga menemukan dua tahanan lainnya, yakni wanita asal Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Baca: Serangan Ganda di Burkina Faso Tewaskan Puluhan Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
