Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip beberapa kantor media lokal, Senin 20 Februari 2017. "Empat tentara Rusia tewas saat mobil mereka terkena bom rakitan (IED) pada 16 Februari 2017 di Suriah," ungkap pernyataan tersebut.
"Dua lainnya terluka. Tim medis militer Rusia sedang berusaha menyelamatkan nyawa mereka," lanjutnya, seperti dilansir alaraby.co.uk.
Peristiwa bermula saat konvoi pasukan Suriah, yang di dalamnya terdapat beberapa penasihat militer Rusia, melaju dari bandara Tiyas ke kota Homs. Setelah perjalanan menempuh jarak empat kilometer, bom rakitan yang dikendalikan dari jarak jauh diledakkan tepat di bawah mobil berisi prajurit Rusia.
Kematian terbaru menambah korban jiwa dari militer Rusia menjadi 26 sejak Moskow pertama kali terlibat konflik di Suriah pada 30 September 2015. Terdapat laporan satu tentara Rusia yang bunuh diri sepanjang periode itu.
Konflik di Suriah dimulai saat rezim Baath, berkuasa sejak 1963 dan dipimpin Presiden Bashar al-Assad, merespons gelombang unjuk rasa damai dengan kekuatan militer. Ketika itu, para pendemo mendesak adanya reformasi demokratik di tengah gelombang pemberontakan bernama Arab Spring.
Menurut beberapa grup pemantau, ratusan ribu warga sipil tewas dan jutaan lainnya telantar dalam perang di Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News