Sebuah pernyataan dari dua kelompok cabang al-Qaeda, Maghreb dan Arabian Peninsula, membenarkan bahwa al-Masri tewas dalam serangan drone "keji."
Seperti dikutip Reuters, Kamis 2 Maret 2017, kedua grup cabang al-Qaeda itu juga menyebutnya sebagai "kejahatan baru dari Amerika dan koalisinya."
Seorang pejabat intelijen AS mengatakan misil jenis Hellfire yang ditembakkan drone milik Agensi Intelijen Pusat (CIA) membunuh al-Masri pada Minggu 26 Februari 2017 saat ia sedang menaiki sebuah mobil di kota Idlib.
Al-Masri, 59, adalah anggota dewan syura al-Qaeda dan merupakan tangan kanan dari pemimpinnya, Ayman al-Zawahiri.
Masih dari keterangan intelijen AS, al-Masri sempat mencari perlindungan di Iran setelah serangan teror 11 September 2001 (9/11) di AS. Ia diburu pasukan Negeri Paman Sam selama hampir 19 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News