Seperti dikutip BBC, Selasa 13 Juni 2017, para pengungsi di kamp tersebut dilaporkan mengalami muntah-muntah dah dehidrasi setelah berbuka puasa pada Senin kemarin.
Terletak antara Mosul dan Irbil, kamp itu menampung ribuan orang yang telantar akibat pertempuran pasukan pemerintah melawan kelompok militan Islamic State (ISIS) di Mosul.
Saat ini ISIS sedang terdesak serangan pemerintah di Mosul barat.
Kantor berita Kurdish Rudaw melaporkan adanya lebih dari 750 kasus keracunan, dan sedikitnya satu anak meninggal dunia.
Makanan di kamp itu disiapkan di sebuah restoran di Irbil, untuk kemudian diantarkan oleh sebuah grup relawan asal Qatar.
Kamp itu adalah satu dari 13 yang dibangun UNHCR di dekat Mosul untuk menampung orang-orang yang melarikan diri dari kota kedua terbesar di Irak dan beberapa desa di sekitarnya.
Sebelumnya, UNHCR memperingatkan bahwa 100 ribu anak-anak di Mosul terancam bahaya ekstrem. Mereka adalah anak-anak yang terjebak di bagian dalam kota.
Lewat sebuah pernyataan, agensi anak-anak PBB (UNICEF) menyebut sekitar 100 ribu anak-anak terjebak dalam kondisi berbahaya di Mosul barat. Mereka juga disebut-sebut sering digunakan sebagai tameng hidup oleh militan dan beberapa kali terkena tembakan di tengah pertempuran.
Tidak hanya itu, tambah UNICEF, beberapa anak-anak juga dipaksa ISIS untuk mengangkat senjata dan melawan pasukan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News