Berbicara dalam sebuah wawancara televisi dengan saluran berita CNBC pada Senin, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengatakan, mekanisme pemeriksaan fakta WHO belum menemukan bukti nyata bahwa Iran telah menutupi tingkat keparahan epidemi tersebut.
Ditanya tentang kabar yang meluast sekitar Iran dan menuduh negara itu menutupi parahnya epidemi virus korona baru, Adhamon menegaskan, "Saya tidak akan membingkai negara mana pun tanpa alasan atau tanpa fakta."
"Ada laporan yang datang dari media tapi ini WHO. Anda tahu, ini organisasi teknis dan harus memeriksa faktanya. Kami tidak bisa mengatakan apa yang dikatakan wartawan,” tambahnya, seperti dikutip Press TV, Selasa, 3 Maret 2020.
"Saya katakan jika kita mengikuti laporan wartawan, apakah itu dilakukan dengan baik atau tidak, maka di mana kita berakhir,” tuturnya.
Dia menyimpulkan dengan mengatakan, "Itulah mengapa kita memiliki mekanisme kita sendiri dan dari kami belum melihat (tuduhan penutupan) itu, tetapi jika kita melihat, maka tentu saja kita harus mengatasinya,” tutur Adhanom.
Virus yang muncul di pusat kota Wuhan di Provinsi Hubei China akhir tahun lalu sejauh ini telah menewaskan lebih dari 3.000 orang di seluruh dunia. Di Iran, telah merenggut 66 nyawa dan menginfeksi 1.501 lainnya, 291 di antaranya telah pulih.
Pejabat medis Iran telah meyakinkan bahwa kondisi sebagian besar pasien yang didiagnosis dengan virus telah membaik. Iran mengklaim telah mengerahkan semua sumber dayanya untuk menghadapi penyakit itu, dengan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dan Tentara Iran menjadi yang terbaru untuk bergabung menghadapi korona.
Sementara itu, Iran telah mengumumkan penutupan sekolah-sekolah dan universitas-universitas sepanjang hari-hari mendatang, dan pusat-pusat kesehatan telah ditugaskan untuk mendistribusikan barang-barang pelindung, kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News