Letusan senjata otomatis masih lantang terdengar di luar Hotel Radisson, Bamako. Pasukan Mali pun dikabarkan sudah memasuki hotel dengan 190 kamar itu.
Media setempat menyebutkan pasukan Mali yang dibantu oleh pasukan PBB dan Prancis, berhasil mengawal keluar 80 orang sandera.
"Semua terjadi di lantai tujuh, pelaku melepaskan tembakan di koridor," ujar petugas keamanan hotel, seperti dikutip AFP, Jumat (20/11/2015).
Beberapa sandera yang sudah berhasil bebas dari penyanderaan adalah enam orang awak kabin dari Turkish Airlines. Adapun sandera yang ada di hotel itu diketahui berkewarganegaraan, Mali, Belgia, Prancis, Tiongkok dan Turki.
Imbas dari serangan yang terjadi di Hotel Radisson, Bamako, Mali, Presiden Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Keita tengah menghadiri pertemuan G5 di Sahel, Chad. Serangan yang terjadi ini dikabarkan telah menewaskan tiga orang dan sekitar 170 orang disandera.
Melalui akun Twitternya, Keita menegaskan bahwa dirinya akan kembali ke Bamako dalam waktu beberapa jam ke depan. Hingga kini belum diketahui siapa pelaku serangan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News