Seperti dilansir Telegraph, Jumat (1/7/2016), pria berusia 51 tahun itu tidak memijak di pijakan yang tepat sehingga kehilangan keseimbangan dan jatuh dari atas tebing curam.
Namun, para petugas sudah memperingatkan pria tersebut agar tak berfoto di pinggir tebing, dekat jurang Andes. Tanda-tanda larangan agar tak mendekati pinggir tebing pun sudah terlihat jelas di sekitar.
Pria bernama Oliver Park tersebut ditemukan tewas di tempat kejadian dan langsung dibawa ke rumah sakit di kota Cusco.
Machu Pichu adalah salah satu tujuan wisata paling terkenal dan banyak dikunjungi turis di wilayah Amerika Selatan. Benteng tua berumur 550 tahun itu dibangun pada zaman peradaban Inca di abad ke-15 dan berdiri menjulang pada ketinggian 7.973 di atas permukaan laut.
Machu Pichu yang berarti Gunung Tua dalam bahasa Quechua dapat dicapai dengan mendaki jalur gunung atau menaiki kereja melalui lembah Sungai Urubamba, Peru.

Situs ini sempat terlupakan oleh dunia internasional, tetapi tidak oleh masyarakat lokal. Situs ini kembali ditemukan oleh arkeolog dari universitas Yale Hiram Bingham III yang menemukannya kembali pada tahun1911. Sejak itu, Machu Picchu menjadi objek wisata yang menarik bagi para turis lokal maupun asing.
Tingkat kematian turis di Machu Pichu cukup tinggi. Pada 2010, ribuan orang harus dievakuasi karena banjir di lembah sungai. Biasanya kematian turis disebabkan oleh penyakit ketinggian, banjir dan kecelakaan saat hiking.
Kematian saat berpose saat foto menjadi meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah munculnya fenomena selfie.
Tahun 2015, banyak turis tewas saat akan selfie di pinggir tebing atau lembah. Pada September 2015 lalu, seorang mahasiswa asal Australia tewas ketika sedang selfie di Batu Norwegia Trolltunga yang menjorok keluar sejauh 700 meter di atas Danau Ringedalsvatnet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News