Juru bicara Houthi Kolonel Yahiya Sarea mengatakan kepada kantor berita BBC bahwa "tiga brigade Saudi" telah menyerah di dekat kota Najran. Dia mengklaim, ribuan prajurit Saudi juga telah ditangkap, dan banyak juga yang berakhir tewas.
Hingga saat ini, Saudi belum mengonfirmasi klaim Houthi tersebut. Sarea mengatakan penangkapan ribuan tentara Saudi ini merupakan yang terbesar sejak konflik Yaman dimulai pada 2015.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Pasukan Saudi telah mengalami kerugian besar," ujar Sarea, dilansir dari laman BBC, Minggu 29 September 2019. Ia menambahkan, para prajurit yang telah ditangkap rencananya akan dihadirkan dalam tayangan saluran televisi Al Masirah TV hari ini.
Klaim Houthi ini, jika terbuka benar, maka akan menjadi pukulan telak bagi Saudi usai terjadinya serangan pesawat tanpa awak terhadap dua fasilitas minyak milik Riyadh pada 14 September.
Houthi mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun Amerika Serikat menuduh Iran sebagai dalang utama.
Pekan kemarin, Houthi sempat menawarkan inisiatif damai dan berjanji akan menghentikan semua serangan ke Arab Saudi jika kubu lawan juga melakukan hal serupa.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik inisiatif Houthi tersebut. "Saya menyambut baik keinginan (Houthi) untuk mencapai solusi politik demi mengakhiri konflik," ucap Utusan PBB untuk Yaman Martin Griffiths.
Konflik Yaman telah menewaskan puluhan ribu orang, yang sebagian besarnya adalah warga sipil, dan membuat jutaan lainnya berada di jurang kelaparan.
PBB menyebut konflik Yaman telah memicu bencana kemanusiaan terbesar di era modern.
(WIL)