Warga Suriah menanti kedatangan konvoi bantuan darurat di kota Madaya, Suriah, 11 Januari 2016. (Foto: AFP)
Warga Suriah menanti kedatangan konvoi bantuan darurat di kota Madaya, Suriah, 11 Januari 2016. (Foto: AFP)

Kelaparan Parah, Warga Suriah Menangis Lihat Truk Bantuan

Willy Haryono • 12 Januari 2016 13:19
medcom.id, Madaya: Gelombang pertama bantuan asing akhirnya mencapai Madaya, sebuah kota di Suriah yang dilanda bencana kelaparan parah. Warga Madaya menangis senang saat melihat konvoi truk bantuan yang memasuki jalanan tempat tinggal mereka.
 
Berdasarkan laporan kantor berita SANA, Selasa (12/1/2016), 65 truk berisi bantuan darurat telah memasuki Madaya dan dua kota lainnya yang dilanda hal serupa, yakni Foua dan Kefraya. 
 
Menurut seorang sumber PBB kepada CNN, empat truk yang mengangkut makanan dan selimut masuk ke Madaya sekitar pukul 17:30 waktu Suriah. Sementara 44 truk sisanya, yang membawa obat-obatan dan pasokan lain, akan menyusul dalam waktu dekat.

"Rasanya sangat menyayat hati saat melihat begitu banyak orang yang kelaparan," kata Sajjad Malik, perwakilan UNHCR di Suriah. "Udaranya dingin dan turun hujan, tapi ada atmosfer gembira karena kami datang dengan makanan dan selimut."
 
Kelaparan Parah, Warga Suriah Menangis Lihat Truk Bantuan
(Foto: AFP/Omar Haj Kadour)
 
Serangkaian gambar warga yang kelaparan di Madaya telah menarik perhatian internasional. Seorang dokter di Madaya mengatakan kepada CNN bahwa dirinya hanya bisa memberikan air dan garam kepada pasien-pasiennya yang kelaparan. 
 
Khaled Mohammed, seorang dokter di Madaya, mengaku menangani 250 kasus kelaparan dalam sehari. Dia mengatakan terdapat 55 kematian akibat kelaparan di rumah sakit tempatnya bekerja. 
 
Pada akhir pekan kemarin, Mohammed melaporkan adanya lima orang yang mati akibat kelaparan, termasuk seorang bocah berumur 9 tahun. 
 
"Saat seorang anak meninggal, kemungkinan saudaranya juga akan meninggal. Jadi, banyak keluarga yang pergi dari pintu ke pintu, berusaha mencari bantuan untuk memberi makan anak-anak," tutur Mohammed. 
 
Dalam sebuah video yang diunggah seorang aktivis, terlihat seorang bocah kurus kering yang tulang rusuknya terlihat menonjol. Kebenaran video maupun serangkaian foto kelaparan di Madaya belum dapat dikonfirmasi grup aktivis maupun CNN
 
Konvoi bantuan datang dari agensi makanan dunia PBB (WFP), Palang Merah Internasional dan Syrian Arab Red Crescent. Menurut juru bicara WFP Abeer Etafa, bantuan dari tiga organisasi ini diperkirakan cukup menyokong kehidupan 40 ribu orang untuk satu bulan ke depan. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan