Menurut laporan, banyak warga yang kelaparan hingga tewas. Warga yang masih bisa bertahan, terpaksa mengkonsumsi berbagai jenis bahan makanan yang tidak bisa diterima oleh pikiran manusia.
Adapun pertemuan DK PBB ini diminta oleh Selandia Baru, Spanyol dan Prancis. Pertemuan merupakan bentuk respons adanya laporan warga yang sekarat di Madaya.
"Taktik penyergapan dan kelaparan, adalah karakteristik mencolok dari konlik yang terjadi di Suriah," ujar Duta Besar Selandia Baru untuk PBB, Gerard van Bohemen, seperti dikutip Reuters, Selasa (12/1/2016).
Truk yang membawa bantuan makanan dan obat-obatan sudah mendekati Madaya yang terletak di perbatasan Lebanon. Pasokan bantuan itu sudah mulai dibagikan, sebagai bagian kesepakatan antara pihak yang bertempur dengan PBB dan Palang Merah Internasional.
Selain itu, pihak PBB menambahkan bahwa truk berisi bantuan ke wilayah lain di Al Foua dan Kefraya di Idlib. Dua wilayah itu sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Dubes AS untuk PBB Samantha Power mengecam keras kondisi di Madaya. Dia mengecam taktik membuat warga sipil kelaparan yang dilakukan oleh rezim Suriah.
Sementara Dubes Suriah untuk PBB Bashar Ja'afari menyebutkan pemerintahnya berkomitmen untuk bekerja sama penuh untuk menjamin pasokan bantuan bagi Madaya. Dia menyebutkan tuduhan taktik melaparkan rakyat, merupakan informasi keliru yang dibuat-buat untuk merusak citra pemerintah.
"Tidak ada kekurangan bantuan kemanusiaan di Madaya. Sebagian bantuan itu dijarah oleh kelompok teroris," tegas Ja'afari.
Namun Kepala Bantuan Humanitarian PBB Stephen O'Brien menyebutkan bahwa laporan kelaparan di Madaya sangat kredibel. Menurutnya sekitar 400 orang harus dievakuasi terkait keadaan medis yang kritis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id