Selain berpartisipasi dalam sejumlah sesi, Indonesia juga membuka stan untuk mempromosikan produk marineM dari PT. Innovez One yang cukup menarik perhatian. Stan Indonesia berdampingan dengan stan-stan lainnya dari negara-negara seperti Belanda, Polandia dan Norwegia.
MarineM merupakan aplikasi mobile untuk mengatur proses dan alur lalu lintas kapal di pelabuhan secara real time yang saling terintegrasi, mulai dari kedatangan kapal hingga terbitnya invoice.
KBRI Dakar pun memanfaatkan hadirnya delegasi Indonesia dan mempertemukan mereka dengan Dirjen Otoritas Pelabuhan Dakar.
"Senegal cukup tertarik dan ingin bekerja sama dengan sektor maritim dan pelabuhan Indonesia. Mereka lihat sistem pengaturan keluar masuk kapal-kapal barang di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi contoh," kata Duta Besar RI untuk Senegal Mansyur Pangeran, dalam keterangan tertulisnya kepada Medcom.id, Senin 7 Mei 2018.
Dijelaskan bahwa aplikasi marineM dapat mengatur lebih dari 500 lalu lintas kapal per hari di pelabuhan, secara optimal dan dapat mengurangi biaya operasional secara signifikan.
Pelabuhan di bawah PT. Pelindo II, yang merupakan pelabuhan keempat tersibuk dunia, dan beberapa pelabuhan di Singapura, Inggris dan Shanghai telah menggunakan aplikasi marineM tersebut. Delegasi juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki sekitar 2.200 pilot maritim.
Melihat potensi maritim yang dimiliki oleh kedua negara, Dubes Mansyur menjembatani kerja sama penggunaan jasa pilot maritim dari Indonesia untuk mengatasi kekurangan pilot di pelabuhan otonom Dakar.
"Senegal saat ini memiliki 14 pilot maritim aktif dan akan mendirikan akademi maritim, maka usulan kerja sama pilot maritim merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan Indonesia, baik dalam hal pelatihan maupun kontrak pilot maritim," tambahnya.
Senegal yang terletak di ujung paling barat benua Afrika itu ternyata menyimpan potensi yang besar di bidang kemaritiman. Untuk pertama kalinya, Senegal dipilih sekaligus negara pertama di Afrika yang menjadi tuan rumah Konferensi IMPA. Senegal dipilih sebagai tuan rumah Konferensi ke-24 IMPA karena dinamika pelabuhan dan posisi strategisnya sebagai hub maritim di Afrika Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News