Para prajurit ini mengambil bagian dalam operasi mendukungan pasukan pro-pemerintah dalam konflik yang menghancurkan itu. Namun tidak diketahui kesalahan apa yang dilakukan oleh pasukan pemerintah ini.
Pasukan pemerintah Yaman, yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sedang memerangi pemberontak Houthi dalam pertempuran yang telah menewaskan sekitar 10.000 warga Yaman. Pertempuran pun mendorong negara miskin itu ke jurang kelaparan.
"Langkah pengampunan ini adalah untuk menunjukkan penghargaan atas tindakan 'heroik dan pengorbanan' para tentara," pernyataan pihak Pemerintah Arab Saudi kepada kantor berita SPA, yang dikutip AFP, Rabu 11 Juli 2018.
Pernyataan itu mengumumkan perintah "mengampuni semua orang militer, yang telah mengambil bagian dalam Operasi Mengembalikan Harapan dari hukuman militer dan disipliner masing-masing, sehubungan dengan beberapa aturan dan disiplin".
Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu lainnya campur tangan dalam konflik antara pemerintah Yaman dan pemberontak pada Maret 2015. Serangan itu bertujuan untuk melawan kelompok pemberontak Houthi.
Operasi kolisi pimpinan Arab Saudi ini juga bertujuan mengembalikan Pemerintah Yaman yang diakui secara internasional di bawah kekuasaan Presiden Abd Rabbo Mansour Hadi.
Semua pihak dalam konflik telah dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Selama ini Arab Saudi menuduh saingan regionalnya Iran memasok Houthi dengan rudal balistik, tuduhan yang dibantah Iran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News