Aktivitas lalu lintas di jalan raya Teheran, Iran. (Foto: AFP)
Aktivitas lalu lintas di jalan raya Teheran, Iran. (Foto: AFP)

Korona Mewabah, Iran Berencana Tutup Sejumlah Kota

Willy Haryono • 23 Februari 2020 18:45
Teheran: Penyebaran virus korona COVID-19 di Iran mulai mengkhawatirkan, dengan total kematian delapan orang dan jumlah kasus yang mencapai 43 per hari ini, Minggu 23 Februari 2020. Pemerintah Iran mewacanakan berbagai opsi, termasuk menutup beberapa kota yang dinilai rentan.
 
Empat kasus terbaru virus korona muncul di ibu kota Teheran, tujuh di kota suci Qom, dua di Gilan, dan masing-masing satu di Markazi serta Tonekabon.
 
"Jika situasinya terus memburuk, maka para pegawai negeri sipil mungkin harus bekerja dari rumah," ucap Wali Kota Teheran Pirouz Hanachi, dilansir dari laman Guardian.

Jumlah orang yang beraktivitas di Teheran relatif menurun sejak korona mulai mewabah. Banyak toko yang ditutup, dan pasokan masker pun terus menipis di tengah melonjaknya permintaan.
 
Pemerintah Iran juga telah menghentikan aktivitas sejumlah sekolah hingga Senin besok. Menurut keterangan Departemen Pendidikan Teheran, penutupan sekolah dilakukan demi memastikan keselamatan dan kesehatan seluruh siswa serta jajaran staf. 
 
Selama penutupan ini, petugas akan menyemprotkan disinfektan ke semua sekolah yang tersebar di seantero Teheran.
 
Selain di Teheran, penutupan sekolah juga diberlakukan di beberapa wilayah lain, termasuk Qom. Qom merupakan salah satu provinsi di Iran yang pertama kali melaporkan kemunculan virus korona pekan ini.
 
Sementara itu, Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei mencurigai adanya propaganda virus korona yang sengaja diembuskan musuh-musuh negara dalam menganggu jalannya pemilihan parlemen.
 
Menurutnya, ada pihak yang sengaja melebih-lebihkan isu korona agar warga Iran takut keluar untuk menggunakan hak pilih mereka. Hingga Minggu ini, Komite Pemilu Iran belum mengumumkan hasil pemilu yang digelar dua hari lalu.
 
"Media mereka (musuh Iran) memanfaatkan kesempatan untuk menakut-nakuti warga dengan menggunakan isu penyakit dan virus (korona)," tutur Ayatollah dari kantornya di Teheran.
 
Berdasarkan data terbaru Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok dan John Hopkins CSSE, kematian global akibat korona mencapai 2462, dengan total kasus 78.823. Sementara untuk pasien yang sembuh dari virus korona menyentuh angka 23.319.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan