Kelompok ini sebelumnya mengatakan sebuah pesawat pengintai Israel terbang di atas Beirut sebelum jatuh. Kemudian pesawat lainnya juga jatuh dan menabrak wilayah tertentu.
"Para ahli membongkar drone pertama yang jatuh di sebelah selatan Kota Beirut, dan menemukan alat peledak bersegel sekitar 5,5 kilogram," kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Times of Israel, Selasa, 27 Agustus 2019.
Baca juga: Pimpinan Hizbullah Ancam Serang Israel
"Kami mengkonfirmasi bahwa tujuan dari drone ini bukan pengintaian tapi melakukan serangan bom," imbuh mereka.
Hizbullah mengatakan tak hanya satu drone, melainkan dua pesawat yang akan melakukan serangan. Sayangnya, yang satu meledak di udara karena kegagalan teknis.
Hizbullah dan militer Lebanon bersikeras bahwa drone itu dikirim Israel. Namun, mantan jenderal militer Israel mengatakan pesawat tak berawak itu nampak berasal dari Iran.
Pasukan Pertahanan Israel sendiri menolak berkomentar mengenai insiden itu. Mereka mengatakan pihaknya tidak berkomentar mengenai laporan asing.
Kemarin, Presiden Lebanon, Michel Aoun mengecam dugaan serangan pesawat tak berawak Israel sebagai "deklarasi perang." "Waktu telah berakhir. Mulai sekarang kita akan menghadapi drone Israel di langit Lebanon, dan kita akan mengambil tindakan untuk menjatuhkannya," tegas Aoun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id