Demonstrasi berlangsung usai Pemerintah Iran mengaku tak sengaja menembak jatuh pesawat maskapai Ukraina di dekat Teheran pada 8 Januari.
Beberapa video di media sosial Iran yang muncul pada Minggu malam memperlihatkan tembakan senjata api di tengah unjuk rasa. Dalam video juga terlihat beberapa orang terluka.
"Dalam unjuk rasa, polisi sama sekali tidak menembak. Polisi di wilayah ibu kota telah diperintahkan untuk menahan diri," kata Hossein Rahimi, Kepala Kepolisian Teheran, dilansir dari laman Yeni Safak, Senin 13 Januari 2020.
Aksi unjuk rasa mengecam pemerintah Iran telah memasuki hari kedua pada Minggu 12 Januari. Massa kesal karena pemerintah sempat menyangkal bahwa pesawat maskapai Ukraine International Airlines (UIA) jatuh akibat terkena misil.
Tragedi tersebut menewaskan total 176 orang. Iran baru mengakui kesalahannya tiga hari usai kejadian.
"Mereka berbohong dan mengatakan bahwa (pelaku penembakan pesawat) itu adalah Amerika, tapi musuh yang sebenarnya ada di sini," teriak pedemo di Shahid Beheshti University.
Jatuhnya pesawat UIA dengan nomor penerbangan PS752 terjadi di hari yang sama Iran meluncurkan belasan misil ke pangkalan yang menampung pasukan Amerika Serikat di Irak. Serangan itu merupakan balasan Iran atas tewasnya jenderal Qassem Soleimani di tangan AS pada 3 Januari.
Usai tragedi pesawat Ukraina, Iran dan AS terlihat sama-sama mencoba menurunkan ketegangan. Dalam pertemuan dengan Emir Qatar di Teheran, Presiden Iran Hassan Rouhani sepakat bahwa deeskalasi merupakan 'satu-satunya solusi' untuk menurunkan ketegangan dengan AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News