Kairo meluncurkan operasi penyisiran setelah Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi memberikan tenggat waktu tiga bulan kepada militer untuk menghancurkan ISIS di Sinai.
Dia mengeluarkan ultimatum pada November lalu setelah terduga militan ISIS membantah lebih dari 300 orang di sebuah masjid di Sinai. Masjid itu menjadi serangan karena ISIS menganggap orang-orang yang beribadah di sana sesat.
Sejak militer yang dipimpin Sisi menggulingkan Mohamed Morsi dari kursi kepresidenan pada 2013, pasukan keamanan berusaha keras mengakhiri sepak terjang dari ISIS cabang Mesir.
Seperti dikutip AFP, militan ISIS di Mesir telah membunuh ratusan tentara, polisi serta warga sipil. Sebagian besar serangan terjadi di Sinai Utara, meski juga ada di beberapa wilayah lain di Mesir.
Para ekstremis juga telah membunuh sekelompok umat Kristen dalam pengeboman dan penembakan di sejumlah gereja di Mesir.
Tidak hanya itu, ISIS juga mengklaim telah mengebom sebuah pesawat maskapai Rusia pada 2015 yang menewaskan 224 orang.
Otoritas Mesir mengaku memiliki bukti ISIS berusaha memindahkan para militannya ke Sinai karena terdesak di Irak dan Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News